Polisi Tembak Polisi

Misteri Ambulans yang Bawa Jasad Brigadir J Diungkap Pedagang Keliling, Sebut Dikawal Ketat Polisi

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Potret Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidupnya. Foto kanan: Rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta yang menjadi TKP ditembaknya Brigadir Yosua oleh Bharada E. Terbaru, pedagang keliling ungkap kesaksian pada hari terjadinya insiden baku tembak, Senin (18/7/2022).

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pertanyaan masih menggantung seputar kasus kematian Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Seperti dilansir TribunWow.com, kendaraan untuk mengangkut jasad Brigadir J dari lokasi kejadian baku tembak di rumah (eks) Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo turut menjadi sorotan.

Pasalnya, ketua RT setempat, Irjen Pol (Purnawirawan) Seno Sukarto, menyebut tidak ada mobil ambulans yang masuk ke kompleks Polri di Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan.

Baca juga: 4 Hal yang Belum Terungkap di Kasus Tewasnya Brigadir J, Misteri CCTV hingga Kejanggalan Glock 17

Ia mengaku tidak mendapat laporan terkait hal itu ataupun permintaan olah TKP dari penyidik.

Spekulasi pun muncul yang menyebutkan bahwa jenazah Brigadir J dievakuasi dengan mobil pribadi.

Namun, misteri kendaraan pengangkut jenazah Brigadir J tersebut akhirnya terjawab oleh pengakuan seorang pedagang keliling berinisial Y.

Seperti dilaporkan Tribunnews.com, ia memberikan keterangan ketika dijumpai di sekitar Komplek Polri pada Senin (18/7/2022).

Diketahui, insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J terjadi pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Setelah kejadian tersebut, Y yang sedang menjajakan makanan menyaksikan keramaian di sekitar rumah Ferdy Sambo.

Ia pun mengaku melihat satu unit mobil ambulans terparkir di garasi depan dan dikawal oleh sejumlah anggota Provos Polri.

"Tahu (kondisi ramai di rumah Ferdy Sambo usai insiden baku tembak-red), di sini banyak polisi. Iya, ada ambulans pernah lihat di dalam," ungkap Y.

"Ambulansnya cuma satu tapi dikawal provos."

Tempat kejadian perkara (TKP) kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E alias RE, sekaligus TKP kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawati selaku istri Irjen Sambo di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di kompleks Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan. (YouTube Kompas.com)

Baca juga: Terungkap 7 Keanehan Kasus Brigadir J, Kondisi Jenazah hingga Keberadaan Irjen Ferdy Sambo

Menurut Y, ia mengetahui keramaian di rumah lantai dua itu pada sekitar pukul 19.30 WIB.

Pada saat itu, ia tidak mengetahui penyebab terjadinya keramaian dan hanya menyimak dari jauh.

Kemudian, mobil ambulans yang diduga mengangkut jasad Brigadir J itu meninggalkan lokasi dengan pengawalan aparat.

"Jam segini habis Isya lah. Habis itu pergi dikawal motor provos," terang Y.

Adapun sebelumnya, pihak kepolisian enggan merinci perihal pengangkutan jenazah Brigadir J.

Ditemui di kantor BNN, Kamis (14/7/2022), Karopenmas Divisi Humas Brigjen Ahmad Ramadhan hanya berkilah bahwa ambulans diperuntukkan bagi pasien dan bukannya jenazah.

"Ya ambulans kan mobil orang sakit, ini kan jenazah. Nanti kita sampaikan ya. Sama seperti yang dijelaskan Pak Kapolres saja ya," ujar Ramadhan dilansir TribunJakarta.com.

Kronologi Kematian Brigadir J

Sebelumnya diberitakan, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, Brigadir Yosua tewas ditembak karena diduga lebih dulu melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Sambo.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Istri Irjen Sambo pada saat itu disebut berteriak karena menerima perlakuan tak senonoh dari Brigadir Yosua.

Teriakan istri Irjen Sambo kemudian didengar oleh Bharada E yang kemudian menghampiri sumber suara.

Brigadir Yosua panik karena didatangi oleh Bharada E.

Saat ditanya oleh Bharada E, Brigadir Yosua justru menembak Bharada E yang berada di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigadir J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak yang menewaskan Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Brigadir J alami 7 luka tembak. (Tribunjakarta.com/ Tribunnews.com)

Baca juga: Fakta Bharada E Baku Tembak dengan Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri, Kronologi hingga Motif

Sebagai informasi, Bharada E adalah Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.

Sementara itu Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri Kadiv Propam.

Diketahui padaa saat kejadian Irjen Sambo sedang tidak berada di rumah karena tengah melakukan tes PCR Covid-19.

"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkap Ramadhan.

"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelpon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu."

"Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," pungkasnya. (TribunWow.com/Via/Anung)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Cerita Pedagang di Kompleks Polri Usai Insiden Baku Tembak di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo", dan "Kok Bisa Tak Ada Ambulans Evakuasi Jenazah Brigadir J dari Rumah Irjen Ferdy Sambo? Polri Alasan Ini"

Berita lain terkait