Konflik Rusia Vs Ukraina

Ada yang Ingin Kalahkan Rusia di Medan Perang, Putin Tantang Balik: Kita Belum Benar-benar Memulai

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Pertemuan kepala negara-negara anggota G7 di Jerman, Minggu (26/6/2022). Foto kanan: Presiden Rusia Vladimir Putin saat berpidato di Forum Ekonomi St. Petersburg, Rusia, Jumat (17/6/2022). Putin mengangkat isu mengenai ancaman nuklir Rusia akibat konflik dengan Ukraina dan pihak Barat.

TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dirinya terbuka akan opsi negosiasi damai dengan Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan oleh Putin pada Kamis (7/7/2022).

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, namun Putin juga memperingatkan bahwa semakin lama perang berlarut-larut, maka kesepakatan damai akan sulit terwujud.

Baca juga: Sebut Negara Gagal, Eks Penasihat AS Nilai Ukraina akan Hilang dari Peta karena Invasi Rusia

"Kami tidak menolak untuk menegosiasikan perdamaian, tetapi untuk mereka yang menolak harus tahu bahwa semakin lama mereka menolak, semakin sulit untuk bernegosiasi," kata Putin.

"Kami dengar hari ini mereka ingin mengalahkan kami di medan perang. Apa yang dapat saya katakan? Biarkan mereka mencoba. Kita belum benar-benar memulai apapun."

Putin turut menyoroti statement negara-negara barat yang akan memerangi Rusia hingga rakyat terakhir Ukraina.

Menurut Putin, hal tersebut adalah tragedi bagi masyarakat Ukraina.

Negara Ukraina sendiri berpotensi musnah dan dihapus dari peta dunia jika terus bersikeras melawan Rusia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kolonel Douglas Macgregor selaku penasihat militer zaman Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Kolonel Macgregor menjelaskan semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban jiwa berjatuhan dan semakin banyak kerugian yang diderita oleh Ukraina.

Baca juga: VIDEO Volodymyr Zelensky Bantah soal Isu Dirinya Berselisih dengan Militer Ukraina

"(Ukraina) dapat dihapus sepenuhnya dari peta," ujar Kolonel Macgregor, Rabu (6/7/2022).

Kolonel Macgregor menekankan saat ini perlu segera dilakukan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.

"Kita tidak bisa membiarkan perang ini hingga tidak ada masyarakat Ukraina yang tersisa," jelasnya.

Menurut Kolonel Macgregor saat ini dari Jerman, Prancis hingga Inggris sudah muncul dukungan agar Rusia dan Ukraina segera melakukan gencatan senjata.

Kolonel Macgregor turut berpendapat bahwa ada kesempatan besar terjadi perdamaian antara Moskow dan Kiev/Kyiv sebab Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan tidak tertarik untuk menguasai seluruh wilayah Ukraina.

Halaman
1234