TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymr Zelensky membeberkan serangan dahsyat yang dilakukan Rusia ke sejumlah wilayahnya, pada Minggu (3/7/2022).
Dilansir TribunWow.com, pengerahan kekuatan militer Moskow itu akhirnya membuat kota terakhir di Provinsi Luhansk berakhir dikuasai.
Namun, Zelensky menekankan bahwa peperangan masih terus berlangsung di pinggiran kota Lysychanks tersebut.
Baca juga: Citra Satelit NASA Perlihatkan Beda Kondisi Ukraina Sebelum dan Sesudah Diserang Rusia
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (4/7/2022), Zelensky mengatakan tentara Rusia menembaki kota-kota timur Sloviansk dan Kramatorsk pada hari Minggu, serta kota Kharkiv.
Dicatat bahwa Rusia menggunakan beberapa sistem peluncuran roket serta roket Smerch Soviet.
Zelensky menambahkan bahwa Rusia memiliki cukup senjata untuk menghancurkan setiap kota di Ukraina.
Adapun akibat penyerangan tersebut, enam warga sipil di Sloviansk meninggal dunia, termasuk seorang anak berusia 10 tahun.
"Di Sloviansk saja, enam orang ada dalam daftar korban tewas, dan sekitar 20 orang terluka. Seorang gadis meninggal, namanya Yeva. Dia akan berusia 10 tahun pada Agustus tahun ini," kata Zelensky dalam pidato malamnya.
"Rusia memiliki cukup sistem Smerch, Uragan, dan Grad untuk menghancurkan kota demi kota di Ukraina. Mereka sekarang telah mengumpulkan daya tembak terbesar mereka di Donbas," tambahnya.
Sementara itu, Ukraina telah menarik pasukannya dari Lysychansk dan kementerian pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah merebut seluruh wilayah Luhansk.
Akan tetapi, Zelensky menerangkan bahwa pasukan Kyiv masih memerangi tentara Rusia di pinggiran kota Lysychansk.
"Dalam situasi yang sangat sulit dan berbahaya," imbuh Zelensky.
Baca juga: Belarus Sebut Ada Pihak yang Kendalikan Ukraina dan Berusaha Melibatkannya dalam Perang dengan Rusia
Zelensky mengatakan pada konferensi pers di Kyiv, bahwa kota tersebut belum bisa dikatakan milik Rusia.
Dia mencatat bahwa wilayah yang dikuasai dapat bergerak cepat dari satu sisi ke sisi lain.
"Kami tidak bisa memberi anda keputusan akhir. Lysychansk masih diperjuangkan," tegas Zelensky.