Selain itu, faktor gelandang pengangkut air yang sempat dikhawatirkan seusai hengkangnya Finky Pasamba berhasil ditambal dengan apik oleh Guntur Triaji.
Guntur Triaji sukses catatkan penampilan gemilang mengawal lini tengah PSIS Semarang meski di ajang Piala Presiden 2022 acap kali diduetkan dengan nama-nama yang berbeda.
3. Lini Belakang
Tak hanya lini depan dan tengah, sektor belakang PSIS Semarang diprediksi kuat juga tampil kokoh untuk gelaran Liga 1 2022.
Hadirnya sosok Alie Sesay dan adanya pemain berlabel Timnas Indonesia Alfeandra Dewangga jadi sebagian penguat faktor tersebut.
Selain itu, nama Wahyu Prasetyo, Fredyan Wahyu dan Frendi Saputra juga semakin solid di lini belakang yang tentu saja tak akan membuat bingung Sergio Alexandre untuk meracik skuadnya.
Meski belum pernah catatkan cleansheet di babak penyisihan grup A, namun hal itu bukan serta merta kesalahan dari lini belakang PSIS Semarang.
Salah satu faktor mengapa lini belakang PSIS Semarang selalu kebobolan karena masih belum adanya sosok kiper berpengalaman di skuad Laskar Mahesa Jenar.
Berikut ulasannya:
Tentu, faktor krisis kiper pengalaman di lini belakang PSIS Semarang jadi salah satu kelemahan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Sergio Alexandre.
Seperti diketahui, PSIS Semarang harus puas kehilangan dua kiper seniornya musim lalu yakni Jandia Eka dan Joko Ribowo.
Jandia Eka memutuskan hengkang ke PSS Sleman, sementara Joko Ribowo memilih kembali ke Barito Putera.
Sementara di skuad PSIS Semarang saat ini, hanya ada tiga kiper yang mengisi slot skuad Laskar Mahesa Jenar untuk musim depan.
Ray Redondo, Fajar Setya dan Yofandani Pranata yang notabene masih minim pengalaman untuk berkompetisi di gelaran tertinggi Liga 1 2022.
Sehingga, keperluan kiper senior berpengalaman menjadi pekerjaan rumah yang wajib untuk seger di selesaikan oleh Sergio Alexandre sebelum menginjak kompetisi sesungguhnya di Liga 1 2022.