TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diketahui tengah melakukan perjalanan dinas ke luar negeri sejak Minggu (26/6/2022).
Lewat akun Instagram resminya @jokowi, sang RI 1 kerap memberikan perkembangan tentang kegiatan yang ia lakukan di negara lain.
Dilansir TribunWow.com, pada Senin (27/6/2022) Jokowi mengunggah foto dirinya tiba di Munich, Jerman disambut Menteri Urusan Eropa dan Internasional, Negara Bagian Bavaria Melanie Huml serta sejumlah prajurit berpakaian adat Bavaria.
Baca juga: Media Asing Soroti Agenda Jokowi Bertemu Presiden Rusia Putin, Singgung soal Dialog Perdamaian
Selanjutnya Jokowi menginfokan dirinya mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-48 di Schloss Elmau, Pegunungan Alpen Bavaria.
Jokowi tampak duduk di sebuah helikopter militer Sikorsky CH53 yang akan membawa mereka ke tempat diselenggarakannya KTT G7.
Di samping Jokowi tampak Perdana Menteri India Narendra Modi.
Pada foto selanjutnya, Jokowi sebagai kepala negara mitra G7 berfoto dengan negara-negara anggota G7 serta negara mitra G7 lainnya yakni Presiden Argentina Alberto Fernandez, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Senegal Macky Sall, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Jokowi menyampaikan dalam kesempatan G7 ini, ia akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara.
Kemudian di foto terbaru, Jokowi tampak tersenyum lebar mengobrol dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Berikut caption dari unggahan terbaru Jokowi:
"Sesi working lunch KTT G7 di Elmau, Jerman, hari ini mengambil topik perubahan iklim, energi, dan kesehatan. Saya hadir dan menyampaikan ajakan kepada negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia. Di antaranya, pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium.
Indonesia membutuhkan setidaknya 25-30 miliar USD untuk transisi energi 8 tahun ke depan. Transisi ini bisa kita optimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, dan membuka lapangan kerja baru."
Baca juga: Jadwal Putin sebelum Temui Jokowi, Perdana Lakukan Kunjungan ke Negara Ini setelah Invasi Ukraina
Jokowi Pamit Kunjungi Rusia dan Ukraina
Sebelumnya, dikutip TribunWow.com dari Instagram @jokowi, Jokowi mengatakan satu dari beberapa tujuan perjalanan luar negerinya kali ini adalah melakukan misi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Sebelum menemui Presiden Rusia Vladimir Putin, Jokowi mengatakan akan lebih dulu mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Jokowi menegaskan keinginannya untuk mengajak Putin dan Zelensky agar mau berdialog mengakhiri perang yang sudah berlangsung sejak Februari 2022 lalu.
Di akhir pesannya, Jokowi meminta doa dari masyarakat Indonesia.
Berikut caption lengkap yang ditulis Jokowi:
"Saya bersama Ibu Negara dan rombongan terbatas, hari ini memulai perjalanan kunjungan ke beberapa negara.
Pertama-tama, saya ke Munich, Jerman, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. Di acara ini, Indonesia hadir sebagai negara mitra G7, sekaligus sebagai pemegang presidensi G20.
Dari Jerman, saya memulai misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia. Saya akan mengunjungi Ukraina bertemu dengan Presiden Zelenskyy, lalu ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin. Di dua negara tersebut, saya mengusung misi yang sama: mengajak kedua pemimpin untuk membuka ruang dialog dan menghentikan perang.
Setelah itu, saya ke Persatuan Emirat Arab untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara kedua negara.
Mohon doa dari rakyat di seluruh Tanah Air untuk lancarnya perjalanan ini."
Baca juga: Putin Dituduh Seret Sahabatnya agar Terlibat Konflik di Ukraina, Rusia Dituding Lakukan Provokasi
Konflik antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih terus terjadi meskipun beberapa kali telah diadakan perundingan damai.
Semenjak gagalnya perundingan damai di Turki, belum ada lagi agenda besar perundingan damai yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, namun NATO justru meyakini konflik antara Rusia dan Ukraina akan berakhir lewat negosiasi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, Sabtu (25/6/2022).
"Kemungkinan besar, perang ini akan berakhir di meja negosiasi," kata Stoltenberg.
Stoltenberg menjelaskan, saat ini tanggung jawab NATO adalah untuk memastikan Ukraina memiliki posisi yang kuat saat melakukan perundingan dengan Rusia agar kedaulatan negara di Eropa tetap terjaga.
Menurut Stoltenberg, cara paling ampuh untuk membantu Ukraina adalah dengan mengirimkan bantuan militer, ekonomi, hingga sanksi terhadap musuh Ukraina yakni Rusia.
Saat ditanya kapan negosiasi damai akan terwujud, Stoltenberg menolak untuk berkomentar.
Baca juga: Sempat Diunggah di Medsos, Walikota di Jerman hingga Spanyol Video Call dengan Pejabat Ukraina Palsu
"Perdamaian selalu dapat dicapai jika Anda menyerah," kata dia.
"Namun Ukraina berperang demi kemerdekaannya, demi haknya untuk berdiri, demi hak untuk menjadi negara demokrasi tanpa menyerah kepada kekuatan Rusia."
"Dan Ukraina siap untuk membayar harga yang sangat tinggi untuk mengorbankan diri mereka demi nilai-nilai tersebut."
"Bukan hak kita untuk menjelaskan kepada mereka sejauh mana pengorbanan harus dilakukan," papar Stoltenberg.
(TribunWow.com/Anung)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina