Hotman Paris dan Kontroversinya

Hotman Paris Soroti Sikap Iqlima Kim yang Nangis di Depan Publik: Maksudmu Apa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hotman Paris soroti sikap Iqlima Kim yang dulu menangis di hadapan publik pada Jumat (24/6/2022).

"Jgn dikasih ampun bang," tulis @massehairyawan.

"Akting tuh bang nangisnya," tulis @makih7312.

"Terus kasus kan bang....yg menanggung malu akibat mulut fitnah dia bukan cuma abang tp klg besar abang yg dirugikan secara moril," tulis @priandini_noor.

Iqlima Kim Akhirnya Akui Sudah Pecat Razman Nasution

Mantan asisten pribadi (aspri) Hotman Paris Hutapea, Iqlima Kim, akhirnya buka suara soal kelanjutan hubungan kerjanya dengan Razman Arif Nasution.

Setelah sempat menjadi teka-teki, akhirnya terungkap Iqlima Kim telah mencabut kuasa atas Razman Nasution sebagai pengacaranya beberapa waktu lalu.

Dilansir TribunWow.com, Iqlima Kim menyebut sejumlah alasan terkait pencabutan kuasa Razman Nasution.

Satu di antaranya adalah karena kini Razman Nasution tengah berseteru dengan sejumlah pihak.

Hal itu diungkapkan kuasa hukum Iqlima Kim yang baru, Abdul Fakhridz Al Donggowi.

Dalam kanal YouTube Intens Investigasi, Jumat (24/6/2022), Fakhridz mengatakan Iqlima Kim memiliki alasan logis untuk memutus hubungan kerja dengan Razman Nasution.

Satu di antara sejumlah alasan tersebut adalah karena Iqlima Kim dan Razman Nasution sama-sama dilaporkan Hotman Paris atas dugaan kasus pencemaran nama baik.

Menurut Fakhridz, pemutusan hubungan kerja itu dilakukan agar Iqlima Kim maupun Razman Nasution bisa fokus menghadapi perkara melawan Hotman Paris.

"Alasan yang logis, posisi Pak Razman dan Kim terkait dengan laporan di Bareskrim sama-sama sebagai pihak terlapor," ujar Fakhridz.

"Jadi biar Pak Razman lebih fokus menyelesaikan masalah yang dihadapi, Kim juga biar lebih fokus konsentrasi."

Selain itu, Iqlima Kim juga ingin terbebas dari berbagai masalah yang kini dihadapi Razman Nasution.

Baca juga: Pecat Razman Nasution, Iqlima Kim Stop Tuduhan Pelecehan Seksual oleh Hotman Paris, Apa Alasannya?

Halaman
123