Konflik Rusia Vs Ukraina

Semringah Uni Eropa Setujui Ukraina sebagai Kandidat, Zelensky: Keputusan Terpenting Selama 30 Tahun

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut baik keputusan Dewan Uni Eropa yang setuju menjadikan negaranya kandidat anggota organisasi, Jumat (24/6/2022).

"Terima kasih! Terima kasih telah memungkinkan sejarah baru Ukraina, sejarah baru Eropa, yang lebih kuat, lebih bebas."

Baca juga: Prediksi Rusia akan Lawan Eropa, Ukraina Bersiap Hadapi Serangan Dahsyat seusai Bergabung dengan UE

Uni Eropa Diprediksi akan Runtuh

Di sisi lain, sebelumnya, Mantan Perdana Menteri Ukraina Mykola Azarov memprediksi keruntuhan organisasi internasional Uni Eropa (UE).

Ia menyinggung penyebab kehancuran tersebut adalah karena kebijakan penyelarasan.

Dilansir TribunWow.com dari RIA Novosti, Rabu (22/6/2022), disebutkan bahwa kebijakan tersebut dinilai kurang adil dan menguntungkan.

Baca juga: Murka Aset Rusia yang Dibekukan akan Diberikan ke Ukraina, Menlu Putin Kecam Pejabat Uni Eropa

Menurut Azarov, prinsip 'leveling' di Uni Eropa dapat membuat negara-negara maju berpikir untuk meninggalkannya.

Pasalnya, negara-negara tersebut harus membayar potongan ke negara lain, yang tidak selalu dianggap positif.

"Negara-negara kaya Uni Eropa memotong dana tertentu dari anggaran mereka untuk subsidi pemerataan," terang Azarov.

"Artinya, hampir semua warga Jerman, Prancis, Belanda, dan negara-negara lain, karena mereka pernah bergabung dengan beberapa negara ke Uni Eropa, membayar jumlah yang signifikan dari pendapatan mereka untuk apa yang disebut subsidi pemerataan."

Menurut dia, dana yang masuk ke negara-negara Uni Eropa yang kurang berkembang, digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan jalan.

Tetapi di beberapa tempat, dana itu menghilang begitu saja ke dalam kantong pejabat yang tak berdasar dan dihabiskan secara tidak efisien.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berpidato di Uni Eropa, 1 Maret 2022. Terbaru, mantan PM Ukraina sebut UE diprediksi akan runtuh, Rabu (22/6/2022). (youtube the Guardian)

Baca juga: Biden Sebut Putin Punya Keyakinan Konflik di Ukraina akan Memecah Uni Eropa dan NATO

Azarov percaya bahwa kebijakan Uni Eropa tidak rasional, karena dana yang secara teoritis dapat diarahkan ke Ukraina, tidak mungkin digunakan secara efektif sesuai dengan tujuan yang dinyatakan.

"Maksud saya tentang subsidi pemerataan.(Kebijakan - red.) ini tidak rasional, dan cepat atau lambat mengarah pada fakta bahwa tidak hanya Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, seperti yang terjadi, tetapi sejumlah negara lain akan berpikir yang seharusnya mereka ada di sana," tutupnya.

Komentar Azarov ini diutarakan ketika Ukraina sedang menunggu keputusan bagi negaranya untuk tergabung dalam UE, sementara masih menghadapi invasi Rusia di wilayah timur negaranya.(TribunWow.com)

Berita lain terkait