TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato singkat mengenai kunjungan kepala negara Prancis, Jerman, Italia dan Rumania.
Volodymyr Zelensky mengungkap dukungan empat negara Eropa itu terhadap Ukraina dalam konflik melawan Rusia.
Volodymyr Zelensky menandai pertemuan itu sebagai hari bersejarah dan kemajuan signifikan dalam hubungan internasional.
Baca juga: Kamera Satelit Pergoki Kapal Berbendera Rusia Bawa Gandum Milik Ukraina ke Negara Ini
Baca juga: Prancis Minta Rusia Jangan Dipermalukan demi Perdamaian, Ukraina Balas Sindir Saran Macron
Dilansir TribunWow.com dari akun Instagram @zelenskiy_official, Kamis (16/6/2022), presiden 44 tahun itu mengunggah video berisi pidato rutinnya.
Ia menyinggung mengenai pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia Mario Draghi dan Presiden Rumania Klaus Iohannis di Kiyv.
Zelensky menandai pertemuan yang terjadi pada hari tersebut sebagai peristiwa bersejarah.
Ia mengklaim empat kepala negara tersebut telah mendukung Ukraina masuk dalam organisasi Uni Eropa.
"Hari ini adalah hari yang benar-benar bersejarah, Ukraina telah merasakan dukungan dari empat negara Eropa yang kuat sekaligus," kata Zelensky.
"Dan khususnya dukungan untuk gerakan kami ke Uni Eropa. Italia, Rumania, Prancis, dan Jerman bersama kami. Keempat pemimpin, Tuan Draghi, Tuan Iohannis, Tuan Macron dan Tuan Scholz, mendukung pencalonan Ukraina."
Ia menilai pertemuan tersebut sebagai sebuah langkah maju yang telah dibuat dengan mitranya.
Zelensky juga mengklaim keempat pemimpin itu telah setuju bahwa perang harus segera berakhir.
Kemudian, ia juga berterimakasih atas bantuan dari masing-masing negara yang berperan aktif mendukung Ukraina.
"Saya berterima kasih kepada Italia atas dukungan politik, keuangan makro, dan bantuan pertahanannya yang berprinsip. Kepada Rumania atas bantuan pertahanan dan bantuan dalam transit barang-barang kami, termasuk biji-bijian," tutur Zelensky.
"Prancis akan menyediakan sistem artileri Caesar tambahan. Ini sangat penting untuk pertahanan kami."
"Jerman telah mengkonfirmasi penyediaan sistem pertahanan udara untuk negara kami dan dukungan lebih lanjut."
Ia kemudian menyoroti saat kedatangan empat pemimpin asing tersebut disambut oleh suara sirene serangan udara sebagai peringatan ancaman rudal Rusia.
"Empat pemimpin tiba di Kyiv hari ini bertepatan dengan dimulainya sirene serangan udara," sebut Zelensky.
"Rusia telah menciptakan latar belakang bagi semua orang untuk mendengar sirene ini untuk menciptakan suasana tegang. Tapi tidak ada yang takut."
Zelensky juga sempat mengucapkan terima kasih kepada Kanselir Jerman atas undangan untuk menghadiri pertemuan ekslusif G7 yang akan datang.
"Hari ini saya secara pribadi berterima kasih kepada Rektor Scholz karena telah mengundang saya ke pertemuan G7. Secara umum, kesan saya tentang pertemuan itu positif," ungkap Zelensky.
"Berkat keberanian pria dan wanita Ukraina, Eropa dapat menciptakan sejarah baru kebebasan ini dan akhirnya menghapus zona 'abu-abu' antara UE dan Rusia di Eropa Timur," pungkasnya.
Baca juga: Senjata Rusia Gunakan Chip Komputer Buatan AS, FBI Selidiki Perusahaan Teknologi di Negaranya
Baca juga: Merengut Pandangi Lantai, Presiden Ukraina Zelensky Perlihatkan Gestur Tak Ikhlas saat Temui Macron
Kepala Negara Prancis, Jerman dan Italia Tiba di Kiev
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi telah tiba di Ukraina.
Belum jelas apa tujuan kedatangan ketiga orang berpengaruh itu di wilayah yang sedang berkonflik.
Ada selentingan mengenai upaya perundingan damai dengan Rusia hingga pembicaraan mengenai dukungan untuk Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari France24, Kamis (16/6/2022), kantor kepresidenan Prancis membenarkan bahwa Macron telah tiba di Kiev hari ini.
Ia bepergian ke ibu kota Ukraina itu bersama Scholz dan Draghi menggunakan kereta.
Macron mengatakan kepada wartawan di Kiev bahwa dia akan menyampaikan pesan solidaritas Eropa kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Adapun kunjungan ketiga pemimpin Eropa itu telah memakan waktu berminggu-minggu untuk diorganisir dengan kepala negara yang ingin mengatasi kritik di Ukraina atas tanggapan mereka terhadap perang.
Kabar ini awalnya disampaikan oleh CEO Ukrzaliznytsia, Oleksandr Kamyshin melalui aplikasi perpesanan Telegram.
Dilansir Ukrinform, ia mengunggah potret pemimpin Prancis, Jerman, dan Italia yang bercengkrama menghabiskan waktu di dalam kereta.
"Bagi saya, ini sudah malam ketiga berturut-turut. Tapi saya tidak hanya menghabiskan malam ini di kereta api," tulis Kamyshin.
Layanan pers Ukrzaliznytsia juga mengomentari kedatangan para pemimpin Eropa di Ukraina.
"Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengucapkan 'selamat pagi' di kereta diplomatik kami," kata perusahaan itu di Telegram.
Sebelumnya, Kiev telah mengkritik Prancis, Jerman dan pada tingkat lebih rendah Italia karena diduga menyeret kaki mereka dalam mendukung Ukraina, serta menuduh mereka lambat mengirimkan senjata.(TribunWow.com/Via)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina