TRIBUNWOW.COM - Dua purnawirawan tentara Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah ditangkap oleh pasukan militer Rusia.
Kedua warga AS tersebut ditangkap saat terlibat dalam konflik yang terjadi di Ukraina.
Apabila laporan ini benar, kedua purnawirawan itu akan menjadi warga AS pertama yang menjadi tahanan perang Rusia sejak konflik di Ukraina dimulai pada Februari 2022 lalu.
Baca juga: Penampakan Armada Laut Mematikan Rusia, Kapal Selam Dmitry Donskoy Keluar dari Pantai Severodvinsk
Baca juga: Jembatan Hancur karena Konflik Ukraina-Rusia, 12 Ribu Warga Severodonetsk Terjebak di Dalam Kota
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, identitas kedua purnawirawan tersebut adalah Alexander Drueke (39) dan Andy Huynh (27).
Menurut kesaksian rekan kedua mantan tentara AS tersebut, Alexander dan Andy ditangkap pada Kamis lalu di Desa Izbytske di dekat Kharkiv.
Pada saat itu kedua warga AS tersebut sempat terkena serangan tank.
Namun saat dilakukan pencarian, hanya ditemukan peralatan mereka tanpa adanya keberadaan jenazah.
Kecurigaan semakin bertambah ketika pihak Rusia mengklaim telah mengamankan dua tentara AS yang telah dibawa di dekat Kharkiv.
Alexander diketahui berasal dari Alabama dan bergabung dengan pasukan militer AS setelah insiden 9/11 dan sempat bertugas di Irak.
Sementara itu Andy juga tinggal di Alabama dan sempat berdinas sebagai marinir AS namun tidak memiliki pengalaman tempur.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah AS memastikan akan terus membantu Ukraina menghadapi serangan pasukan militer Rusia.
Namun Kementerian Pertahanan AS menegaskan bahwa tujuan keterlibatannya di Ukraina bukanlah demi terjadinya pergantian rezim pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan, Colin Kahl pada Selasa (14/6/2022).
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Colin menyebut sampai saat ini pemerintah Rusia masih belum berhasil mencapai tujuan operasi militer spesial mereka di Ukraina.
Menurut keterangan Colin, kegagalan Rusia mencapai tujuan mereka dikarenakan adanya bantuan senjata dari AS untuk Ukraina.