Pada laga tersebut, sosok Rachmat Irianto sukses tampilkan performa ciamiknya.
Diturunkannya Rachmat Irianto pada laga tersebut sebenarnya memunculkan banyak tanda tanya besar.
Mengingat di saat yang bersamaan pemain dengan tipikal permainan serupa yakni Marc Klok juga hiasi line up skuad Garuda.
Meski bermain secara bersamaan, Marc Klok memiliki tugas yang berbeda dari Rachmat Irianto.
Klok ditugaskan sebagai gelandang tengah pengalir bola.
Irianto ditugaskan Shin Tae-yong guna memblock serangan lawan sejak di lini tengah.
Alhasil, eksperimen Shin Tae-yong itu mampu berjalan efektif.
Baca juga: Persib Bisa Ketar-ketir jika Persija Jakarta Realisasikan Saga Transfer, El Classico Semakin Memanas
Rachmat Irianto mampu tampil trengginas di lini tengah dan bisa bekerjasama dengan Marc Klok.
Buah penampilan apiknya, sosok yang akrab dengan nomor punggung 13 tersebut, mampu jadi aktor dibalik kemenangan bersejarah Timnas Indonesia.
Gol pertama Timnas Indonesia yang dilesatkan oleh Marc Klok bermula dari aksi soloran yang dilakukan oleh gelandang berusia 22 tahun tersebut.
Irianto yang mendapat umpan dari sisi kiri tak sia-siakan peluang emasnya.
Baca juga: Lihat Skill Cerdik ala Eks PSIS Semarang Pratama Arhan di Timnas Indonesia: Lawan Dibuat Melongo
Putra dari legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro tersebut mampu menghindarkan bola dari sergapan kiper Kuwait, Khaled Al Rashidi.
Imbasnya, Rachmat Irianto tertabrak sergapan dari Khaled dengan cukup keras yang memaksa wasit memberikan hadiah penalti untuk Timnas Indonesia.
Sedangkan pada gol kedua Timnas Indonesia, Rachmat Irianto sukses melakukan eksekusi dengan sepakan mendatarnya memanfaatkan rebound sepakan Witan Sulaeman.
Sepakannya mampu menerjang sisi kiri gawang Kuwait dan mengubah skor menjadi 2-1 untuk kemenangan Timnas Indonesia.