TRIBUNWOW.COM - Seorang WNI di Swiss ikut menjadi relawan pencarian Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril (23) putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Bersama rekannya, pria bernama Baruno Wiro Nugroho ini menyusuri Sungai Aare di kota Bern, tempat Eril terseret arus.
Ia pun mengungkapkan kendala yang dihadapi ketika berpartisipasi dalam pencarian tersebut.
Baca juga: Jokowi Hubungi Langsung Ridwan Kamil di Swiss, Pantau Pencarian Eril dan Ungkap Simpati
Baca juga: Atalia Praratya Istri Ridwan Kamil Buka Suara soal Menghilangnya Eril: Mohon Keikhlasannya
Menurut penuturan Baruno, sejak kabar hilangnya Eril mencuat, banyak WNI datang ke Sungai Aare dari berbagai wilayah.
Mereka ikut membantu pencarian putra pasangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya itu dengan perahu karet atau berjalan kaki.
"Kami melakukan pencarian itu tidak hanya masuk ke air, tapi di sekitarnya. Kanan-kiri sungai itu ada jalan setapak, jadi ada WNI yang melakukan pencarian itu jalan," kata Baruno dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Tribun Jogja Official, Senin (30/5/2022).
"Kami berempat melakukan pencarian langsung di sungainya, menggunakan perahu karet."
Adapun kedalaman sungai Aare hanya berkisar maksimal 3 meter.
Sementara air sungai berada di sekitar suhu 13 derajat celcius dengan suhu udara di bawah 20 derajat celcius.
Di beberapa lokasi, bagian dasar sungai bahkan terlihat jelas karena kejernihan air yang berasal dari lelehan Gletser tersebut.
"Air sungai di Swiss itu jernih dibandingkan sungai-sungai di Indonesia," terang Baruno.
Menurut Baruno, ia mengalami sejumlah kendala ketika menyusuri sungai menggunakan perahu.
Selain tenaga yang terkuras karena penggunaan dayung manual, penglihatannya juga terganggu akibat pantulan air.
Pria yang sudah berada di Swiss selama 16 tahun ini mengaku cahaya yang berkilau di air bisa mengganggu pandangan para relawan.
"Pada saat melakukan pencarian kita kan manual, kita hanya menggunakan visual, tidak ada alat khusus untuk melakukan pencarian," tutur Bruno.