TRIBUNWOW.COM - Seorang tentara Rusia memberikan pengakuan yang jarang dipublikasikan oleh pemerintah Moskow maupun Ukraina.
Bekas tawanan perang yang dibebaskan setelah adanya pertukaran tahanan itu membeberkan konflik Rusia dan Ukraina dari sisinya.
Ia menuturkan keluhan para rekan dan sejumlah fakta yang jarang diketahui oleh publik.
Baca juga: Daftar Tentara Rusia Tersangka Kejahatan Perang di Ukraina, Termasuk 2 Anggota Grup Rahasia Wagner
Baca juga: Nasib Komandan Azov yang Ditangkap Rusia di Mariupol, Sempat Hubungi Istri Kabarkan Hal Ini
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Kamis (26/5/2022), Anton (bukan nama sebenarnya) ditawan oleh pasukan Ukraina di dekat Mykolaiv pada 2 Maret bersama lima tentara lain dari unitnya.
Ia menjadi bagian dari pasukan Rusia yang melancarkan serangan ke kota pembuatan kapal strategis di dekat Laut Hitam itu.
Anton, yang meminta untuk tidak disebutkan nama aslinya, menghabiskan 45 hari ke depan di tahanan Ukraina.
Dia akhirnya dibebaskan pada pertengahan April setelah Moskow mengatur pertukaran tahanan dengan Ukraina.
Setelah bebas, Anton berbicara dengan The Guardian dari wilayah Rusia.
Ia menceritakan kisah yang langka dari sudut pandang tentara Moskow, karena baik Rusia dan Ukraina hanya merilis sangat sedikit informasi tentang nasib ratusan tawanan Rusia.
Moskow tidak mempublikasikan nama-nama tentaranya yang ditangkap di Ukraina.
Namun, selama penahanannya, Anton diwawancarai sebagai tahanan Rusia oleh seorang vlogger Ukraina terkemuka.
Dia juga disebut sebagai tentara Rusia yang ditangkap di situs web yang dekat dengan pihak berwenang Ukraina.
Anggota keluarga Anton lebih lanjut juga mengkonfirmasi bahwa kerabatnya itu ditangkap di Ukraina dan kemudian ditukar.
Anton, yang berasal dari kota kecil terpencil di Siberia, mengatakan dia menandatangani kontrak untuk bergabung dengan militer Desember lalu, tak lama setelah lulus dari sekolah kejuruan.
"Kalau dipikir-pikir, saya seharusnya melakukan segalanya untuk menghindari (menjadi-red) tentara," kata Anton.