Konflik Rusia Vs Ukraina

Pernah Wawancara Langsung, Sutradara AS Sebut Putin yang Dulu Bukanlah Pembunuh Tak Bertanggungjawab

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen saat Oliver Stone mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin tahun 2017.

TRIBUNWOW.COM - Selama dua tahun mulai 2015-2017, sutradara film asal Amerika Serikat (AS) Oliver Stone mendapat kesempatan langsung untuk mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin.

Stone bahkan diberikan kesempatan untuk masuk ke beberapa ruangan kerja milik Putin.

Menurut Stone, sosok Putin saat ini sudah jauh berubah dibandingkan saat dirinya mewawancarai Putin dulu.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di pusat kota Moskow pada Senin, (9/5/2022). (AFP/ Mikhail Metzel)

Baca juga: Kenal Dekat Putin, Sutradara Asal AS Buka-bukaan soal Rekam Jejak Kesehatan sang Presiden Rusia

Baca juga: Ibu di Ukraina Histeris Lihat Posisi Anaknya yang Tewas Membungkuk karena Rudal Rusia

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Stone menyebut Putin yang dulu ia wawancarai memiliki sifat yang jauh lebih tenang dibandingkan Putin pada saat ini.

Stone meyakini, Putin yang dulu tidak akan mengambil kebijakan untuk melakukan invasi ke Ukraina.

Ia menyebut Putin dulu bukanlah orang yang tak bertanggung jawab dan pembunuh.

"Putin yang saya kenal rasional, tenang, selalu bertindak demi kepentingan masyarakat Rusia," kata Stone.

"Seorang putra Rusia sejati, seorang patriot," kata dia.

Baru-baru ini Stone berbicara di sebuah podcast bahwa Putin pernah menderita kanker namun telah sembuh.

"Tetapi dia juga pernah diisolasi karena Covid," kata Stone.

Mengomentari soal kebijakan Putin melakukan invasi ke Ukraina, Stone menyebut Putin bisa jadi dipasok informasi yang salah oleh orang-orang di sekelilingnya.

Stone juga menyampaikan, lantaran Putin telah lama menjalani isolasi karena Covid, mengakibatkan Putin keliru dalam mengambil kebijakan.

Selain isu sakit, Putin juga diprediksi akan menghadapi kudeta dari sekutu terdekatnya yang percaya bahwa dia telah kalah perang di Ukraina.

Jurnalis investigasi Christo Grozev mengatakan Vladimir Putin kehilangan cengkeraman kekuasaan di tengah perlawanan dari Ukraina.

Kabar tersebut diperkuat dengan laporan adanya pertentangan yang mulai terjadi di lingkaran dalamnya.

Halaman
1234