TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membagikan video hancurnya gedung kebudayaan di wilayah Kharkiv, Jumat (20/5/2022).
Pengeboman yang diduga dilakukan tentara Rusia itu meluluh lantakkan House of Culture di kota Lozova.
Zelensky menyebut insiden yang menewaskan bocah berusia 11 tahun itu sebagai kejahatan mutlak.
Baca juga: Dipasok Barat, Ukraina Lancarkan Serangan Balasan, Rebut Kharkiv dan Pukul Mundur Tentara Rusia
Baca juga: Penampakan Roket Rusia Meledak di Kharkiv, Hancurkan Gedung Opera hingga Bunuh 10 Warga Ukraina
Tayangan pendek yang diambil dari rekaman CCTV itu diunggah Zelensky di Instagram pribadinya, @zelenskiy_official, Jumat (20/5/2022).
Dalam unggahannya, presiden 44 tahun itu memperlihatkan sosok gedung besar di ujung jalan.
Gedung yang tampak megah itu ternyata belum lama selesai direnovasi.
Namun, kini kebanggaan kota Lozova itu telah menjadi reruntuhan setelah diledakkan dengan dahsyat.
Terlihat api memancar disertai getaran keras dan asap abu-abu membumbung tinggi.
Orang-orang berlarian menjauhi lokasi sementara dua mobil yang terlihat di jalan depan gedung memilih berhenti dan mempercepat laju kendaraannya.
Dalam kolom keterangan, Zelensky pun mengecam penyerangan tersebut.
"Wilayah Kharkiv. Kota Lozova. Serangan rudal Rusia di House of Culture yang baru direnovasi. Tujuh korban, termasuk seorang anak berusia 11 tahun," tulis Zelensky dilansir TribunWow.com.
"Para penjajah mengidentifikasi budaya, pendidikan, dan kemanusiaan sebagai musuh mereka. Dan mereka tidak menyayangkan rudal atau bom."
"Apa yang ada di benak orang-orang yang memilih target seperti itu? Kejahatan mutlak, kebodohan mutlak," kecamnya.
Baca juga: Penuturan Pertama Komandan Ukraina setelah Menyerahkan Diri ke Rusia, Akui Ada Tentara Asing
Baca juga: Rusia Deklarasikan Kemenangan di Mariupol setelah Seluruh Pasukan Ukraina di Pabrik Baja Menyerah
Lihat tayangan selengkapnya:
Zelensky Umumkan Kejahatan telah Kembali
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah merilis video berisi pidato menyentuh pada malam perayaan 'Hari Kemenangan'.
Merujuk pada Invasi Rusia ke Ukraina, ia menyatakan bahwa tidak ada kejahatan yang akan terhindar dari tanggung jawab.
Dengan tegas, ia menyatakan bahwa Ukraina akan muncul sebagai pemenang dari perang.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Minggu (8/5/2022), deklarasi ini bertepatan dengan Hari Kemenangan di Eropa (VE Day).
Banyak negara Eropa memperingati penyerahan tanpa syarat pasukan Nazi pada 8 Mei 1945, menandai kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II.
Sementara, Rusia merayakan kemenangan bekas Uni Soviet atas Nazi Jerman dengan hari libur nasional pada 9 Mei.
Baca juga: Aktivitas Militer NATO Meningkat, Rusia akan Bentuk Unit Militer Baru untuk Bersiap Hadapi Ancaman
"Setiap tahun pada tanggal 8 Mei, bersama dengan seluruh dunia yang beradab, kami menghormati mereka yang membela planet ini dari Nazisme dalam Perang Dunia Kedua," ujar Zelensky.
"Tapi kami belum mencapai satu abad pun. Slogan kami, 'Tidak pernah lagi' hanya bertahan selama 77 tahun. Kejahatan telah dilahirkan kembali."
Zelensky menyatakan ungkapan tersebut ketika dia berdiri di depan sebuah bangunan blok menara perumahan yang dihancurkan oleh tembakan Rusia.
"Meskipun binatang buas itu telah mengenakan topeng baru, (Ukraina dan sekutu) telah mengenalinya. Karena, tidak seperti beberapa orang, mereka memahami apa yang diperjuangkan dan dilawan oleh nenek moyang kita," beber Zelensky.
"Nenek moyang kita membuktikan bahwa tidak ada kejahatan yang dapat menghindari tanggung jawab. Mereka tidak akan bisa bersembunyi di bunker. Tidak akan ada batu yang tersisa."
Zelensky menyatakan Ukraina akan dapat mengatasi perang tersebut karena darah pejuang mengalir dalam nadi mereka.
Ia yakin para keturunan pembasmi Nazi akan kembali bisa membawa kedamaian ke tanah mereka.
"Jadi kami akan mengatasi segalanya, dan kami tahu ini pasti karena militer kami dan semua orang kami adalah keturunan dari mereka yang mengatasi Nazisme," tegas Zelensky.
"Mereka akan menang lagi dan akan ada perdamaian lagi."
Pernyataan menantang Zelensky datang ketika pasukan Rusia melancarkan serangan penuh di pabrik baja Azovstal.
Disebutkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha mati-matian untuk menaklukkan pelabuhan selatan Mariupol pada waktunya untuk perayaan Hari Kemenangan 9 Mei. (TribunWow.com/Via)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina