Konflik Rusia Vs Ukraina

Murka Ancamannya Tak Digubris, Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Finlandia yang Nekat Gabung NATO

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gas Alam. Terbaru, Rusia resmi hentikan pasokan gas ke Finlandia, Sabtu (21/5/2022).

Istilah tersebut digunakan untuk merujuk pada negara yang menjatuhkan sanksi ke Rusia buntut invasi ke Ukraina.

Konsekuensi langsung dari langkah Gazprom itu adalah kenaikan 20% dalam harga gas grosir, membuatnya hampir tujuh kali lebih tinggi dari tahun lalu.

Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, mengutuk langkah tersebut, dengan mengatakan bahwa sesama negara Uni Eropa akan datang untuk membantu Polandia dan Bulgaria.

"Pengumuman oleh Gazprom yang secara sepihak menghentikan pengiriman gas ke pelanggan di Eropa adalah upaya lain oleh Rusia untuk menggunakan gas sebagai alat pemerasan," kata von der Leyen.

"Ini tidak bisa dibenarkan dan tidak bisa diterima. Dan itu menunjukkan sekali lagi ketidakandalan Rusia sebagai pemasok gas. Kami siap untuk skenario ini. Kami berhubungan dekat dengan semua negara anggota."

Von der Leyen menambahkan bahwa komisi tersebut telah melakukan pembicaraan dengan negara-negara di luar Eropa untuk memastikan pasokan gas.

"Kami telah bekerja untuk memastikan pengiriman alternatif dan tingkat penyimpanan terbaik di seluruh UE," ujar von der Leyen.

"Negara-negara anggota telah menyiapkan rencana darurat untuk skenario seperti itu dan kami bekerja dengan mereka dalam koordinasi dan solidaritas. Pertemuan kelompok koordinasi gas sedang berlangsung sekarang."

Ia menegaskan bahwa krisis energi yang terjadi tidak akan berpengaruh besar pada Uni Eropa.

Negara-negara UE akan melakukan segala upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan gas negara yang terkena dampak pemutusan sepihak Rusia.

"Kami sedang memetakan respons UE yang terkoordinasi. Kami juga akan terus bekerja dengan mitra internasional untuk mengamankan aliran alternatif. Dan saya akan terus bekerja dengan para pemimpin Eropa dan dunia untuk memastikan keamanan pasokan energi di Eropa," tutur von der Leyen.

"Orang-orang Eropa dapat percaya bahwa kami bersatu dan dalam solidaritas penuh dengan negara-negara anggota yang terkena dampak dalam menghadapi tantangan baru ini. Orang Eropa dapat mengandalkan dukungan penuh kami."

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memperingatkan pada bulan Maret bahwa negara-negara yang tidak bersahabat atas perang di Ukraina harus mengubah metode pembayaran mereka untuk pasokan gas.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk balasan atas sanksi yang dijatuhkan pada Rusia.(TribunWow.com)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina