Namun spekulasi yang muncul di publik adalah para prajurit Azovstal tersebut akan ditukar dengan tentara Rusia yang menjadi tahanan perang di Ukraina.
Kendati demikian masih belum diketahui kapan pertukaran tersebut akan dilakukan.
Baca juga: Akhirnya Menyerah ke Rusia, Pasukan Azov Ukraina Pernah Pamer Pencapaian Bunuh Ribuan Musuh
Baca juga: Sosok Diduga Orang Dalam Pemerintahan Rusia Ungkap Putin Lakukan Operasi Perut
Sebelumnya, pemerintah Ukraina telah memerintahkan para prajurit yang terkurung di pabrik baja Azovstal, Mariupol, agar menyerah kepada tentara Rusia.
Perintah ini disampaikan oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Senin (16/5/2022).
Ironisnya, beberapa kali pasukan di Azovstal memberikan pernyataan tidak akan menyerah dari tentara Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, militer Ukraina menyampaikan, misi pasukan yang berada di mariupol telah selesai.
Militer Ukraina juga menyampaikan perintah terbaru kepada pasukan yang ada di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa seluruh prajurit yang ada di sana.
Setelah diberikan perintah untuk menyerah, pada Senin (16/5/2022) telah berhasil dievakuasi 264 tentara yang terkurung di Azovstal.
Kini 53 prajurit yang terluka berada di sebuah rumah sakit di Novoazovsk, dan 211 tentara lainnya berada di Yelenovka.
Kedua wilayah itu diketahui berada di Republik Rakyat Donetsk.
Pemerintah Rusia menduga ada sekira 2,200 orang yang terkurung di pabrik baja Azovstal.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Senin (16/5/2022), Anna Malyar, wakil menteri pertahanan Ukraina, mengatakan bahwa sebuah pertukaran akan dilakukan untuk kepulangan mereka.
Malyar mengatakan bahwa misi sedang dilakukan untuk menyelamatkan pejuang yang tersisa di dalam pabrik baja Azovstal, benteng perlawanan terakhir di Mariupol.
“Berkat para pembela Mariupol, Ukraina mendapatkan waktu yang sangat penting,” kata Malyar.
"Dan mereka memenuhi semua tugas mereka. Tetapi tidak mungkin untuk membuka blokir Azovstal dengan cara militer."