Konflik Rusia Vs Ukraina

Sosok Diduga Orang Dalam Pemerintahan Rusia Ungkap Putin Lakukan Operasi Perut

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengadakan pertemuan virtual pada Jumat (13/5/2022).

Namun Judy menyebut, ketika Putin terlihat lemah justru saat ini lah Putin semakin berbahaya.

"Ketika (pria) alpha menunjukkan kelemahan, saat itu lah dia paling berbahaya," kata Judy.

Judy juga menilai Putin tampak marah ketika membicarakan apa yang negara-negara barat telah perbuat kepada Rusia.

Diketahui, gosip dan rumor seputar Presiden Rusia Vladimir Putin menderita penyakit telah santer beredar sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022.

Baca juga: Ini Pengakuan Pengacara di Ukraina yang Dampingi Tentara Rusia terkait Kasus Kejahatan Perang

Rumor sakitnya Putin ini kembali mencuat bertepatan dengan momen parade hari kemenangan Rusia yang digelar di Moskow, Senin (9/5/2022).

Pada parade tersebut, Putin terekam menggunakan selimut penghangat sembali menonton parade pasukan militer Rusia.

Dikutip TribunWow.com, momen ini turut menjadi sorotan media asal Inggris Thesun.co.uk.

Diketahui suhu Moskow pada saat itu adalah sembilan derajat celsius.

Pada foto dan video yang beredar, di antara orang-orang di sekitarnya, hanya Putin yang mengenakan selimut penghangat.

Awalnya Putin tidak menggunakan selimut tebal tersebut, ia hanya meletakkan selimut itu di sampingnya.

Namun seusai pidato selama 11 menit, Putin yang kembali duduk di kursinya tampak menggunakan selimut tebal tersebut yang terekam menutupi lututnya.

Mantan diplomat Inggris, Sir Tony Brenton menyebut penampakan Putin menggunakan selimut saat menyaksikan parade hari kemenangan adalah suatu detail yang menarik.

"Terdapat rumor Putin menderita sakit, yang mana tentu tidak diakui oleh Kremlin," ujar Tony.

Sebelumnya, sejumlah ahli dan pakar sempat ramai membicarakan penampakan terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada Kamis (21/4/2022) beredar rekaman Putin sedang berbincang empat mata bersama Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Penampakan Putin pada saat berbincang dengan Shoigu disebut mengkhawatirkan dan menunjukkan tanda-tanda orang sakit keras.

Dalam kanal YouTube AFP News Agency tampak Putin duduk bersandar di kursinya.

Ia juga terekam memegangi meja berukuran kecil yang berada di tengah.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, beberapa ahli bahasa tubuh menyoroti bagaimana kaki Putin beberapa kali terekam tak bisa diam.

Mereka juga melihat Putin tampak kelelahan dan terus bersandar di kursi saat berbicara dengan Shoigu.

Professor Erick Bucy, seorang ahli bahasa tubuh dari Universitas Teknik Texas menyebut, kesehatan Putin tampak menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Ini bukan potret Putin yang sehat, tetapi potret yang tampak semakin lemah dan nyaris tidak bisa berdiri tegak di meja konferensi kecil," ujar Prof Erick.

"Kaki Putin juga terlihat begitu kurus, seolah-olah ia menderita kehilangan berat badan atau penurunan massa otot dari penyakit yang tidak diumumkan."

Prof Erick tak luput turut menyoroti kondisi wajah Putin yang menurutnya tampak membengkak.

Kemudian Prof Erick melihat Putin tampak berusaha menghindari kontak mata dengan Shoigu.

Ia menyebut tingkah Putin menunjukkan tanda-tanda seorang pria yang ketakutan, kurang percaya diri, hingga tidak merasa nyaman.

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmytri Peskov telah menjawab laporan investigasi soal kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Hal ini menyusul ramainya isu bahwa Putin menderita kanker tiroid dan penyakit gangguang syaraf.

Dikabarkan kondisi kesehatan Putin yang kritis membuatnya tergesa-gesa melakukan invasi ke Ukraina.

Dilansir TribunWow.com dari The Moscow Times, Sabtu (2/4/2022), Kremlin membantah bahwa Putin telah menjalani operasi untuk kanker tiroid.

Meski sebuah laporan investigasi memantik kecurigaan atas kunjungan seorang ahli bedah rumah sakit presiden ke kediamannya di Laut Hitam.

Laporan itu mengatakan sekelompok besar dokter termasuk ahli bedah kanker tiroid telah menemani Putin dalam perjalanannya ke resortnya di kota Sochi sejak tahun 2016 hingga 2019.

Outlet investigasi Rusia Proekt, mencocokkan tanggal kunjungan resmi Putin ke Sochi dan ketidakhadirannya dengan kontrak akomodasi hotel lokal yang diterbitkan di situs web pengadaan pemerintah.

Laporan itu mencatat rata-rata lima dokter telah menemani Putin pada 2016 hingga 2017 dan sembilan dokter pada 2019.

"Selama 23 tahun pemerintahan Putin, negara itu tidak tahu kebenaran tentang kondisi fisik dan emosional orang yang memerintahnya," kata pemimpin redaksi Proekt, Roman Badanin dalam sebuah video.

"Kami dapat menegaskan bahwa dengan masa jabatan presiden saat ini, pemimpin Rusia tidak dalam kondisi kesehatan yang baik," imbuhnya.

Menurut penyelidikan Proekt, sekelompok dokter, perawat, dan eksekutif rumah sakit presidensial diduga telah melakukan operasi pada Putin sekitar bulan November 2016.

Setidaknya dua anggota tim medis yang terlibat dilaporkan telah mendapat promosi.

Proekt melaporkan bahwa tim tersebut terdiri dari ahli bedah saraf rumah sakit presiden dan staf lainnya bergabung dengan Putin untuk mengobati kemungkinan kambuhnya trauma.

Proekt mengatakan catatan menunjukkan seorang ahli bedah yang berspesialisasi dalam kanker tiroid telah menghabiskan 166 hari di Sochi antara 2016 dan 2019.

Ini adalah periode terlama yang dihabiskan di sana oleh seorang dokter rumah sakit kepresidenan dengan pengecualian dokter telinga, hidung dan tenggorokan yang kunjungannya berjumlah 282 hari.

Laporan Proekt tidak secara langsung menyatakan apakah Putin didiagnosis menderita kanker atau penyakit lainnya.

Namun, Dmitry Peskov terang-terangan membantah laporan yang menunjukkan bahwa Putin telah menjalani operasi kanker tiroid.

"Fiksi dan ketidakbenaran," kata Peskov seperti dikutip oleh jurnalis veteran Alexei Venediktov di saluran aplikasi perpesanan Telegram-nya.

"Apakah saya memahami dengan benar bahwa Vladimir Putin tidak menderita kanker?," tanya Venediktov menindaklanjuti.

"Benar," tegas Peskov. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina