TRIBUNWOW.COM - Luka parah dialami oleh seorang ibu bernama Natalia dan anaknya Yana (11).

Keduanya mengalami luka yang menyebabkan mereka menderita cacat permanen.

Akibat serangan di Stasiun Kramatorsk yang terjadi pada April silam, Natalia kehilangan satu kakinya, sedangkan Yana di usianya yang masih muda kehilangan kedua kakinya.

Baca juga: Dituduh Lakukan Kekerasan Seksual ke Anak di Ukraina, Rusia Balik Bongkar Taktik Pasukan Ukraina

Baca juga: 3 Aksi Tentara Azov di Ukraina, Bongkar Kebobrokan Militer hingga Siksa Tentara Rusia

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, kala itu Natalia bersama dua anaknya yakni Yana dan Yaroslav sedang menunggu kereta di Stasiun Kramatorsk.

Saat menunggu di stasiun, Natalia mengajak Yana pergi mengambil minuman teh, sementara itu Yaroslav menunggu barang bawaan mereka.

Mirisnya, pada saat itu misil yang disebut-sebut milik pasukan Rusia menghantam Stasiun Kramatorsk dan mengenai Natalia dan Yana.

Natalia mengaku saat itu dirinya tidak mendengar adanya suara ledakan.

Namun saat ia tersadar, ia melihat darah dan orang tergeletak di mana-mana.

Kala itu Natalia berusaha untuk bangun namun gagal.

Kemudian ia melihat Yana dan menyadari anak gadisnya itu tidak lagi mengenakan sepatu.

Natalia lalu menyadari anaknya telah kehilangan kedua kakinya.

Sampai saat ini diketahui Natalia masih menyalahkan dirinya sendiri karena ia dulu pergi mengajak Yana mengambil teh saat berada di Stasiun Kramatorsk.

Sementara ini Natalia dan Yana dirawat di sebuah rumah sakit di Lviv, Ukraina.

Rencananya, mereka berdua akan dibawa ke AS untuk pengobatan lebih lanjut.

Pemerintah Ukraina menyalahkan pasukan militer Rusia atas serangan misil yang terjadi di stasiun kereta Kramatorsk, pada Jumat (8/4/2022).