Konflik Rusia Vs Ukraina

Peringatkan Bahaya Nyata Serangan Hacker Rusia, Agensi Intelijen AS Ungkit Beredarnya 9 Jenis Virus

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di pusat kota Moskow pada Senin, (9/5/2022).

TRIBUNWOW.COM - Konflik siber yang terjadi akibat perang antara Ukraina dan Rusia disebut-sebut masih berpotensi semakin meningkat.

Peringatan ini disampaikan oleh Rob Joyce selaku Direktur Keamanan Siber di Agensi Keamanan Nasional alias National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS).

Sampai saat ini, belum pernah terjadi serangan siber besar-besaran oleh Rusia.

Baca juga: Tidak Ada Peringatan, Ini Kesaksian Wartawan yang Selamat saat Jurnalis Aljazeera Tewas Ditembak

Baca juga: Sama-sama Bersalah, Ukraina dan Rusia Disebut Pakai Senjata Terlarang, Lembaga HAM Beri Peringatan

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, kendati demikian Joyce mengaku khawatir akan terjadinya serangan siber dari Rusia.

"Saya masih sangat khawatir tentang ancaman yang muncul dari kondisi Rusia-Ukraina," kata Joyce.

Joyce sendiri terkejut karena Rusia tidak serta merta melakukan serangan siber besar-besaran untuk melumpuhkan infrastruktur Ukraina di tengah konflik ini.

Menurut Joyce, serangan siber tidak dilakukan sekali dalam skala besar namun secara terus menerus.

Ia mengungkit bagaimana Rusia menyebarkan sembilan jenis virus yang dapat menghapus sistem komputer.

Pada Selasa (10/5/2022) kemarin, AS, Inggris, Uni Eropa, dan negara-negara lainnya menuding Rusia melakukan serangan ke satelit komunikasi yang digunakan oleh pasukan militer Ukraina.

Serangan ini kemudian disebut turut berdampak kepada warga sipil.

Sejauh ini Rusia tergolong tenang dan tidak melakukan serangan siber seusai menerima sanksi dari perusahaan-perusahaan negara-negara barat.

Namun beberapa pejabat menyampaikan kepada BBC, mereka khawatir apabila efek sanksi mulai terasa nyata terhadap perekonomian Rusia, maka bukan tidak mungkin Rusia akan melakukan serangan siber ke perusahaan-perusahaan barat.

Sebelumnya, kelompok hacker bernama Killnet mengeluarkan sebuah ancaman akan mematikan alat ventilator yang ada di rumah sakit di Inggris.

Di Inggris sendiri sampai saat ini ada ribuan alat ventilator digunakan di banyak rumah sakit yang ada di Inggris.

Alat-alat tersebut kini masih digunakan untuk membantu pernapasan pasien Covid-19 yang mengalami gejala berat.

Halaman
1234