TRIBUNWOW.COM - Beberapa waktu lalu diberitakan, Pemerintah Rusia menayangkan simulasi serangan nuklir ke wilayah Inggris.
Disebutkan dan ditayangkan, Inggris dan Irlandia akan hancur dan tenggelam pasca serangan tersebut.
Setelah melihat tayangan itu, Inggris dan Irlandia langsung merespons.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Kebakaran Hebat di Kota Kursk Rusia, Penyebab Masih Menjadi Misteri
Hal itu disampaikan oleh sang pembawa acara, Dmitry Kiselyov.
Dalam program News of the Week yang disiarkan Rossiya-1, Kiselyov menyampaikan dua simulasi serangan yakni serangan rudal Sarmat dan serangan nuklir dengan kendaraan nirawak bawah laut.
Ia mengatakan, satu serangan rudal Sarmat sudah cukup untuk menenggelamkan dan meratakan satu kepulauan di Inggris dan Irlandia.
“Hanya dengan sekali peluncuran, Boris, Inggris tidak akan ada lagi,” paparnya.
Baca juga: VIDEO Rudal Berpresisi Tinggi Rusia Hancurkan Gudang Amunisi Ukraina, Diluncurkan saat Malam Hari
Opsi lain untuk menenggelamkan Inggris adalah dengan menggunakan kendaraan nirawak bawah laut Rusia bernama Poseidon.
Serangan itu memiliki daya ledak hingga 100 juta ton dan akan menciptakan tsunami raksasa di sepanjang garis pantai.
Tsunami dengan radioaktif sebesar itu akan membuat semua wilayah tak layak huni dalam jangka waktu yang lama.
Dalam video simulasi tersebut juga menunjukkan Inggris dan Irlandia tak tampak lagi di dalam peta.
Video simulasi serangan nuklir Rusia tersebut disambut dengan skeptisisme dan kritik di Irlandia, termasuk Perdana Menteri Irlandia Michael Martin.
Baca juga: Alami Sabotase, Fasilitas dan Pabrik Militer Rusia Meledak Diduga Aksi Protes Perang Ukraina
Martin mengatakan, simulasi serangan nuklir Rusia, ia anggap sebagai taktik intimidasi yang sangat jahat.
Ia kemudian mendesak Rusia untuk meminta maaf.
“Ini mencerminkan pola pikir yang mengkhawatirkan dan tidak berhubungan dengan kenyataan,” kata Martin.