TRIBUNWOW.COM - Denmark dan Swedia memanggil duta besar Rusia ke negara mereka setelah pesawat mata-mata Rusia melanggar wilayah udara mereka.
Armada tempur masing-masing negara pun telah dikerahkan untuk mengusir pesawat Rusia dari wilayahnya.
Kedua negara tersebut sepakat menganggap aktivitas militer tersebut sebagai sesuatu yang tak dapat diterima.
Baca juga: Kerusakan di Ukraina Capai Rp 1,3 Kuadriliun akibat Invasi, Rusia Dituntut untuk Membayar
Baca juga: Potret Pesawat Terbesar di Dunia Milik Ukraina Hancur Dibombardir Rusia dalam Peperangan di Kiev
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Minggu (1/5/2022), pihak berwenang dari Denmark dan Swedia melaporkan bahwa pesawat Rusia memasuki wilayah udara Denmark pada Jumat malam.
Pesawattersebut melintas di sebelah timur pulau Bornholm di Baltik Denmark, kemudian memasuki wilayah udara Swedia.
Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan duta besar Rusia untuk Denmark telah dipanggil atas insiden pesawat mata-mata tersebut.
"Ada prosedur yang ditetapkan untuk kasus semacam ini. Ini terutama menyangkut pemanggilan perwakilan negara yang terlibat ke kementerian luar negeri,” kata Kofod melalui email.
Ia menilai bahwa aktivitas militer asing di wilayah udara negaranya itu tak dapat diterima.
"Duta Besar Rusia dipanggil ke kementerian luar negeri besok," cuit Kofod pada hari Minggu.
"Pelanggaran baru Rusia terhadap wilayah udara Denmark. Ini benar-benar tidak dapat diterima dan sangat mengkhawatirkan dalam situasi saat ini,” katanya.
Kementerian luar negeri Swedia juga mengatakan duta besar Rusia akan dipanggil di Stockholm.
"Ada prosedur yang ditetapkan untuk kasus semacam ini. Ini terutama menyangkut pemanggilan perwakilan negara yang terlibat ke kementerian luar negeri," kata kementerian Swedia melalui email.
Pelanggaran wilayah udara memicu reaksi cepat di Swedia, di mana Menteri Pertahanan Peter Hultqvist mengatakan kepada media lokal bahwa tindakan seperti itu tidak profesional dan tidak pantas.
Apalagi mengingat meningkatnya ketegangan di kawasan itu karena invasi Rusia ke Ukraina.
Kementerian pertahanan Swedia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa aktivitas pesawat baling-baling AN-30 Rusia dipantau dan dicatat.
Pada awal Maret, empat jet tempur Rusia menembus wilayah udara di atas Swedia.
Henrik Mortensen, seorang perwira pers Komando Pertahanan Denmark, mengatakan pesawat pengintai Rusia berada di wilayah udara Denmark untuk waktu yang sangat singkat.
Dua F-16 Denmark segera turun tangan dalam peristiwa yang menurutnya sangat jarang terjadi.
Baca juga: Pesawat Nuklir AS Terbang di Langit Rusia, Beri Peringatan Putin yang sempat Ancam Swedia
Baca juga: Tentara Rusia Ramai-ramai Memberontak, Abaikan Instruksi Komandan hingga Tembak Pesawat Sendiri
Pesawat Nuklir Rusia Terbang Rendah di Perbatasan Ukraina
Pesawat pembawa bom nuklir milik Rusia tertangkap kamera terbang di wilayah perbatasan Ukraina.
Pesawat yang diyakini berjenis Tu-95 Rusia, yang dikenal sebagai Bears itu tampak terbang rendah diiring pesawat tempur lainnya.
Spekulasi pun bermunculan di tengah antisipasi bahwa Rusia akan nekat menggunakan senjata nuklir dalam peperangan di Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Senin (18/4/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pembom berkemampuan nuklir ke langit di atas Rusia Barat.
Aksi ini dilakukan di tengah tekanan besar pada Kremlin atas tenggelamnya kapal Moskva di Laut Hitam pekan lalu.
Video yang direkam pada Sabtu (17/4/2022) dan Senin (18/4/2022), menangkap konvoi sejumlah pesawat yang biasanya digunakan untuk membawa bom nuklir.
Pesawat itu terbang di atas wilayah Kaluga, yang merupakan perbatasan Rusia dengan Ukraina.
Dalam iringan pesawat tersebut, diyakini ada pesawat Tu-95 yang digunakan untuk memuat bom nuklir.
Kementerian Pertahanan di Moskow belum segera mengumumkan tujuan misi tersebut.
Diketahui, Tu-95 telah digunakan beberapa kali untuk menyerang sasaran di Ukraina dengan senjata non-nuklir, terutama rudal jelajah yang diluncurkan dari udara, Kh-55 dan Kh-101.
Tu-95 adalah satu-satunya pesawat pengebom strategis bertenaga baling-baling yang masih digunakan hingga hari ini sejak diproduksi pertama 70 tahun yang lalu.
Tak hanya di Ukraina, Putin sempat mengerahkan Tu-95 ke Inggris pada saat-saat ketegangan mulai meningkat.
Seperti misalnya pada Februari tahun ini ketika Angkatan Udara Kerajaan Inggris mengerahkan pesawat tempur Typhoon untuk mengawal dua Bears di utara Skotlandia.
Pada bulan Februari, Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk waspada tinggi.
Ia juga mengancam sekutu NATO dengan konsekuensi terbesar dalam sejarah jika mereka campur tangan dalam konflik Ukraina.
Unjuk kekuatan terjadi ketika lima serangan rudal Rusia menewaskan sedikitnya tujuh orang dan sebelas lainnya cedera di Lviv Senin pagi.
Serangan itu adalah serangan fatal yang jarang terjadi di kota 40 mil dari perbatasan dengan Polandia yang sejauh ini terhindar dari banyak pertempuran sejak invasi Rusia dimulai hampir dua bulan lalu.
Dua orang juga tewas dan empat terluka dalam serangan Senin di kota Marinka dan Novopol, sebelah barat Donetsk.
Di kota Kharkiv, setidaknya lima orang tewas dan 20 terluka dalam serangkaian serangan hanya 13 mil dari perbatasan Rusia.
Sementara serangan udara menghantam sebuah pabrik persenjataan di ibu kota Kyiv.(TribunWow.com)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina