TRIBUNWOW.COM - Tentara Republik Chechnya pimpinan Ramzan Kadyrov terkenal karena reputasinya yang disebut tak kenal ampun.
Bahkan regu pembunuh Chechnya yang disebut Kadyrovtsy itu dikabarkan menghabisi rekan mereka sendiri dari Rusia.
Selain itu, mereka juga dituding kerap melakukan kekerasan dan pelanggaran pada warga sipil di medan perang Ukraina.

Baca juga: Video Pertempuran Sengit Chechnya Lawan Ukraina di Mariupol, Tentara Kadyrov Gunakan Roket Anti Tank
Baca juga: Warga Ukraina Ungkap Pengalaman Disiksa 3 Hari 3 Malam oleh Pasukan Chechnya dan Rusia
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Minggu (1/5/2022), saksi mata mengatakan tentara Chechnya mengeksekusi tentara Rusia yang terluka parah di rumah sakit darurat yang terletak di barat laut Bucha.
Kadyrovtsy, yang telah digunakan dalam perang Vladimir Putin, diduga membunuh rekan-rekan mereka sendiri.
Mereka juga disebut telah mengoperasikan ruang penyiksaan'di sebuah pabrik kaca di Jalan Yablonska.
Klaim ini membenarkan laporan yang sama sebelumnya oleh ombudsman Ukraina untuk hak asasi manusia, Lyudmila Denisova.
Informasi ini disampaikan Artem Hurin, anggota dewan kota dari kota tetangga Irpin yang juga menjabat sebagai wakil komandan di Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina.
Ia adalah salah satu orang yang pertama mengunjungi Borodyanka, barat laut Bucha, setelah tentara Putin mundur bulan lalu.
"Mereka akan membawa tentara Rusia yang terluka parah ke rumah sakit besar yang mereka miliki di sana, dan mereka yang terluka parah, mereka akan menembak mereka. Tidak ada orang lain selain Kadyrovtsy yang melakukan ini," kata Hurin.
Hurin mengingat kisah-kisah mengerikan dari penduduk yang disiksa dan diperkosa oleh pasukan Rusia yang melanggar hukum.
Ia juga mengaku melihat bukti warga sipil yang dieksekusi tergeletak mati di jalan.
Menurut penduduk kota, Kadyrovstky telah mengeksekusi orang-orang pada 5 Maret.
Seorang wanita mengingat bagaimana dia mengalami empat hari penyiksaan oleh seorang tentara Kadyrovtsy dan seorang tentara Belarusia sebelum mereka secara brutal menembak suaminya di kepala.
Sementara itu, Walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, mengklaim pasukan Chechnya mengikatkan pita putih di lengan tahanan yang ditangkap.