Konflik Rusia Vs Ukraina
Makin Paranoid, Putin Dilaporkan Sering Mendengar Suara-suara, Diduga Sebabkan Konflik Ukraina
Para ahli menilai Presiden Rusia Vladimir Putin telah menunjukkan tanda-tanda psikosis.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Para ahli menilai Presiden Rusia Vladimir Putin telah menunjukkan tanda-tanda psikosis atau gangguan mental yang menyebabkannya kesulitan membedakan halusinasi dan kenyataan.
Pasalnya, presiden 69 tahun itu mendengar suara-suara di dalam kepalanya setelah mengisolasi diri selama penguncian.
Ia juga dikabarkan menjadi semakin paranoid selama beberapa bulan terakhir, yang menjadi satu dari antara penyebab keputusan menyerang Ukraina.

Baca juga: Detik-detik Vladimir Putin Kepergok Selalu Bawa Koper Tombol Nuklir, Bahkan saat Hadiri Pemakaman
Baca juga: Jawab Isu Putin Kena Kanker, Jubir Kremlin Isyaratkan Kondisi Kesehatan Presiden Rusia
Presiden Rusia dilaporkan menghindari kontak dekat dengan orang lain.
Ia hanya mau bertemu orang-orang di lingkaran dalamnya setelah mereka terpaksa dikarantina di hotel selama dua minggu.
Dikatakan bahwa beberapa tamu bahkan harus berjalan melalui terowongan penyemprotan disinfektan yang rumit.
Ketika bertatap muka, Putin bahkan menggunakan meja besar untuk memperluas jarak antara dirinya dan orang-orang tersebut.
Disebutkan pula bahwa sang presiden merasa khawatir akan diracuni orang-orang terdekatnya dan menjadi semakin paranoid.
Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Rabu (20/4/2022), psikoterapis Noel McDermott menyebut Putin telah mengasingkan diri sejak awal pandemi yang mungkin telah menyebabkan kerusakan psikologis permanen.
Hal ini bahkan diperkirakan mempengaruhi keputusannya untuk menyerang Ukraina.
Para ahli menjelaskan bahwa menghabiskan waktu yang lama dalam isolasi, dapat berdampak besar pada kesehatan mental seseorang.
"Pada awal lockdown, Putin mengisolasi dirinya sendiri dan tetap terisolasi dari orang-orang bahkan sampai saat ini. Bahkan sekarang, dia masih mengisolasi diri secara fisik," terang McDermott.
"Perilakunya benar-benar antisosial dan menunjukkan seseorang yang memiliki gangguan kepribadian, yang merupakan kemungkinan, atau itu menunjukkan dia sangat takut dan paranoid."
Menurut McDermott, kesendirian yang terlalu lama akan memperngaruhi pikiran manusia.
Ia mencontohkan seperti hukuman isolasi di penjara bagi napi yang melanggar aturan.