"Pasien dengan luka diperut bagian samping kanan dan kiri diindikasi luka tembak, ada dua luka tembus," terang Agung.
"Kemudian setelah diturunkan oleh dua orang dari mobil, pasien kami masukan ke IGD dan langsung ditinggal oleh dua orang yang mengantarkannya," jelasnya.
Saat dibawa ke RS Hidayah, pasien masih dalam keadaan sadar, tetapi dengan kondisi lemah.
Pasien segera diberi pertolongan kedaruratan. lantaran dua luka tembus diperut terus mengalami pendarahan.
Pihaknya langsung mengatasi pendarahan, memasang oksigen dan monitor untuk memantau kondisi pasien.
"Saat kami periksa tensinya juga masih normal dan kondisinya juga masih dinyatakan baik oleh dokter yang merawat,” jelasnya.
Meski begitu pihaknya tak bisa memastikan luka akibat apa yang dialami pasien itu,
Pihaknya hanya mengindikasi jika kedua luka tersebut akibat luka tembak.
“Itu baru diperkirakan nggih, karena saat itu belum ada informasi lebih lanjut, karena tidak ada penanggungjawab dan tidak ada identitas pasien," jelasnya.
Namun, yang menyulitkan pasien tersebut tidak membawa identitas diri, bahkan ada satu ponsel tetapi terkunci.
Sehingga pihak RS tidak bisa membuka dan mengabarkan pada keluarga.
"Pasien juga enggan bicara, entah karena memang tidak mau berbicara atau tidak bisa berbicara karena menahan sakit," aku dia.
Karena kesulitan mengurai identitas pasien, pihaknya lantas berkoordinasi dengan Polres Boyolali.
Petugas Polres Boyolali lantas datang untuk memastikan pasien tersebut.
"Kemudian sekitar pukul 20.30 keluarga pasien datang ke RS Hidayah," kata dia.
Setelah ada persetujuan untuk merujuk pasien ke RS Dr Moewardi Solo guna mendapat penanganan lebih lanjut.
"Saat dirujuk dengan ambulans kami dan keluarga pasien, juga dengan pengawalan dari kepolisian. Kami tidak tahu dari Polresta Solo atau Polres Boyolali," papar Agung.
"Jadi selama dalam pantauan perawatan kami dari pukul 16.30 sampai 20.30 itu denyut jantung dan lainnya istilahnya semuanya dalam kondisi normal," terangnya.
Agung mengaku hingga pasien dirujuk ke RS Dr Moewardi, pihaknya sama sekali tidak mengetahui identitas pasien.
“Kami hanya hanya memberikan rekomendasi untuk merujuk pasien, karena luka pada pasien harus dilakukan operasi,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Penjelasan Kapolresta Solo Ada Anak Buahnya Tembak Polisi dari Wonogiri : Terlibat Pemerasan ; Polisi Wonogiri yang Ditembak Resmob Solo Dibawa ke RS Hidayah Boyolali : Perut Terluka,Ada 2 Lubang dan di Kompas.com dengan judul "Diduga Lakukan Pemerasan, Anggota Polres Wonogiri Ditembak Polisi Solo, Polda Jateng: Masih Diselidiki"