Konflik Rusia Vs Ukraina

Sebut Bodoh, Kadyrov Tertawakan Kesiapan Zelensky Perang dengan Rusia 10 Tahun: Kami Tak Punya Waktu

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin saat berada di Grozny, October 2008. Terbaru, Kadyrov tertawakan pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Senin (18/4/2022).

TRIBUNWOW.COM - Kepala Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengomentari pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang konflik yang terjadi.

Ia menilai lucu kesiapan Zelensky untuk menghadapi Rusia selama beberapa tahun ke depan.

Pasalnya, Kadyrov menegaskan bahwa peperangan di Ukraina akan berakhir dalam waktu yang singkat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat memberikan konpers di Kiev/Kyiv, 3 Maret 2022. (AFP)

Baca juga: Tak Gubris Ultimatum Rusia, Zelensky Justru Ancam Tak akan Berdamai jika Warga Mariupol Dihabisi

Baca juga: Pancing Kemarahan Rusia, Zelensky Pamer Foto Tangkap Politikus Ukraina Sahabat Putin, Tuntut Hal Ini

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Senin (18/4/2022), Kadyrov menyoroti tentang wawancara yang menampilkan Zelensky sehari lalu.

Ia menyinggung kesiapan Zelensky untuk melawan Rusia selama sepuluh tahun.

Dalam sebuah rekaman suara yang diunggah di akun Telegramnya, Kadyrov terdengar menertawakan Presiden Ukraina itu.

Ia mengatakan bahwa semuanya akan berakhir dalam beberapa hari.

"Saya membaca di sini bahwa Zelensky mengumumkan kesiapannya untuk bertarung selama sepuluh tahun," kata Kadyrov.

"Hei, bodoh, apa maksudmu? kami tidak punya banyak waktu, kami akan menghabisimu dalam waktu dekat."

"Saya pikir anda menderita skizofrenia! Mari saling melempar salam dengan tangan kita (bertarung-red)," imbuhnya sembari tertawa.

Diketahui, Zelensky mengatakan pernyataan yang dimaksud dalam wawancara ekslusif dengan CNN.

Ia menyatakan bahwa Ukraina dapat melawan Rusia selama sepuluh tahun untuk mendapatkan apa yang menurutnya benar.

Zelensky bahkan mendesak Barat untuk mempercepat pasokan senjata yang dibutuhkan hari ini atau besok, tidak dalam dua atau tiga bulan.

Sementara itu, senada dengan Kadyrov, Presiden Rusia Vladimir Putin juga yakin akan segera menyelesaikan operasi militer di Ukraina.

Ia tidak ragu bahwa tujuannya di Donbas akan segera tercapai.

Putin menegaskan bahwa kehadiran pasukan Rusia di wilayah Ukraina itu membawa tujuan mulia.

Presiden 69 tahun itu pun memuji kiprah pasukan Rusia yang kini telah ditarik mundur dari Kiev ke Donbas.

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia Tass, Selasa (12/4/2022), Putin berpidato saat menghadiri pertemuan dengan para pekerja industri luar angkasa di Vostochny Cosmodrome, di wilayah Amur.

Ia menegaskan bahwa Rusia akan segera mencapai kemenangan di Ukraina.

"Inilah yang akan terjadi. Tidak ada keraguan. Tujuannya sangat jelas, tujuan ini mulia," kata Putin.

Baca juga: Ditangkap Tentara Rusia, Relawan Asal Inggris Ungkap Pasukan Ukraina di Mariupol Panik

Baca juga: Rudal Dibalas Rudal, Rusia Kembali Serang Kiev dan Kota Ukraina Lain Balas Tenggelamnya Kapal Moskva

Zelensky Tegas Tak akan Serahkan Wilayah Timur

Meski mendapat ultimatum, Zelensky mengatakan tidak bersedia menyerahkan wilayah di bagian timur negaranya.

Walaupuna ada kemungkinan hal ini bisa mengakhiri perang dengan pasukan Rusia.

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Jumat (17/4/2022) serangan skala besar diperkirakan akan terjadi di timur negara itu.

Pasalnya pasukan Rusia telah mengklaim akan fokus pada penguasaan wilayah Donbas.

Bahkan sehari yang lalu, Rusia telah mendeklarasikan kemenangan di Mariupol dan mengultimatum tentara yang tersisa untuk menyerah.

Namun Ukraina menegaskan Mariupol masih dalam kendalinya.

Zelensky dalam sebuah wawancara eksklusif, menyatakan pihaknya akan berusaha keras mempertahankan wilayahnya.

"Kami tidak akan menyerahkan wilayah kami," tegas Zelensky, Minggu (17/4/2022).

Ia menambahkan bahwa perjuangan untuk wilayah Donbas timur dapat membentuk hasil perang secara keseluruhan.

Presiden Ukraina memperingatkan Rusia bisa mencoba untuk merebut Kyiv lagi jika telah menduduki Donbas.

"Inilah mengapa sangat penting bagi kami untuk tidak membiarkan mereka, mempertahankan pendirian kami, karena pertempuran ini dapat mempengaruhi jalannya seluruh perang,” kata Zelensky.

“Karena saya tidak mempercayai militer Rusia dan kepemimpinan Rusia."

"Itulah mengapa kami memahami bahwa fakta bahwa kami melawan mereka dan mereka pergi, dan mereka melarikan diri dari Kyiv, dari utara, dari Chernihiv dan dari arah itu, tidak berarti jika mereka sudah menguasai Donbas, mereka tidak akan datang lebih jauh ke arah Kyiv."

Diketahui, ultimatum Rusia yang berakhir kemarin pukul 6 pagi waktu Moskow, tak digubris Ukraina.

Hal ini bisa memicu serangan brutal lebih lanjut dari pihak Rusia.(TribunWow.com)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina