Konflik Rusia Vs Ukraina

Tak Gubris Ultimatum Rusia, Zelensky Justru Ancam Tak akan Berdamai jika Warga Mariupol Dihabisi

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kota Mariupol di Ukraina dikepung dan terus dihujani serangan oleh pasukan militer Rusia. Terbaru, Zelensky ancam akhiri perundingan damai jika Rusia nekat menghabisi penduduk Mariupol, Minggu (17/4/2022).

TRIBUNWOW.COM - Tuntutan Rusia agar pasukan Ukraina di Mariupol menyerah, berlalu tanpa adanya tanggapan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun menegaskan bahwa pasukannya tak akan mundur.

Ia juga mengancam akan menolak kesepakatan damai jika Rusia neka menghabisi penduduk dan pasukan pertahanan yang tersisa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menahan tangis saat datangi lokasi mayat bergelimpangan di kota Bucha yang belum lama ditinggalkan pasukan Rusia, Senin (4/4/2022). (RONALDO SCHEMIDT/AFP)

Baca juga: Diultimatum Rusia, Zelensky Tegas Tak akan Serahkan Wilayah Timur ke Tangan Pasukan Putin

Baca juga: Potret Detik-detik Terakhir Armada Perang Moskva, Muncul Bukti 500 Awak Kapal Rusia Tewas

Dikutip TribunWow.com dari The Guardian, Senin (18/4/2022) sirene serangan udara terdengar di seluruh Ukraina, termasuk di wilayah Kiev, Minggu pagi.

Pada saat yang bersamaan, Rusia mengatakan pasukannya telah membersihkan sebagian besar kota Mariupol.

Disebutkan hanya ada kontingen kecil pejuang Ukraina yang tersisa di pabrik baja raksasa Azovstal di pelabuhan wilayah tenggara.

Jika jatuh, Mariupol akan menjadi kota besar pertama yang berhasil direbut oleh Rusia.

Dalam sebuah video, Zelensky mengungkapkan keadaan di Mariupol yang menjadi lokasi pertempuran paling sengit selama invas.

"Situasi di Mariupol masih sangat parah. Tidak manusiawi. Rusia dengan sengaja berusaha menghancurkan semua orang yang ada di sana," klaim Zelensky.

Rusia diketahui telah menjatuhkan ultimatum agar pasukan pertahanan Ukraina menyerah.

Pasukan presiden Rusia Vladimir Putin memberikan waktu hingga pukul 06.00 pagi waktu Moskow pada Minggu (17/4/2022).

Batas waktu itu pun tak digubris Ukraina yang memilih bertahan hingga titik penghabisan.

Zelensky pun ikut turun tangan dan mengancam akan mundur dari negosiasi damai jika Rusia nekat menghabisi penduduk Mariupol dan tentara yang tersisa.

"Penghapusan pasukan kami, orang-orang kami (di Mariupol) akan mengakhiri negosiasi apa pun," tegas Zelensky.

Ia pun kembali meminta bantuan pada Barat untuk mengirimkan senjata dengan segera.

Halaman
123