Konflik Rusia Vs Ukraina

Video Pasukan Rusia Temukan Markas Bawah Tanah Tentara Azov, Dapati Hal Ini Dalam Lorong

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Rusia dari divisi Chechnya menemukan markas persembunyian bawah tanah tentara Azov di Ukraina, diunggah Rabu (13/4/2022).

TRIBUNWOW.COM - Sebuah video viral beredar memperlihatkan pasukan Rusia menemukan persembunyian tentara Azov di Ukraina.

Tentara Rusia yang tampaknya berasal dari divisi prajurit Chechnya itu menyisir ruang bawah tanah.

Mereka pun menemukan sejumlah peralatan militer dan logistik milik tentara nasionalis Ukraina tersebut.

Seorang prajurit Chechnya tembak tentara Ukraina dengan peluru anti tank dalam peperangan di Mariupol, diunggah Selasa (12/4/2022). (Capture YouTube Tribun MedanTV)

Baca juga: Saat Dirudapaksa Pria Chechen, Wanita di Ukraina Ngaku Diselamatkan oleh Tentara Rusia

Baca juga: Pancing Kemarahan Rusia, Zelensky Pamer Foto Tangkap Politikus Ukraina Sahabat Putin, Tuntut Hal Ini

Dilansir TribunWow.com dari Tribun MedanTV, Rabu (13/4/2022), video tersebut dibagikan oleh pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov melalui akun Telegram pribadinya.

Awalnya, terlihat keributan dan debu-debu beterbangan seolah pertempuran baru berakhir.

Pasukan terlihat berada di sebuah bangunan yang bercat putih biru.

Tak lama, seorang prajurit menunjukkan adanya jalan masuk ke ruang bawah tanah yang ditemukan.

Para pasukan berseragam tentara Rusia itu pun masuk menyusuri lorong gelap.

Debu tebal mengiringi langkah mereka makin dalam menuju sebuah ruang sempit.

Tampaknya, ruangan itu digunakan sebagai tempat tinggal, terlihat dari bekas-bekas alat makan, botol dan beberapa barang sehari-hari lainnya.

Bahkan, tentara Rusia menemukan amunisi senjata laras panjang ketika menyisir ruangan tersebut.

Amunisi tersebut ditempeli stiker bergambar tentara yang diperkirakan adalah lambang Azov

Tampaknya ruangan itu digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat penyimpananan pasukan Azov.

Sebelumnya, seorang militan dari resimen nasionalis Ukraina Azov, Aleksey Smykov, dikabarkan menyerah ke Rusia.

Pemuda itu sengaja mengungkapkan strategi tak manusiawi yang digunakan pasukannya.

Ia menyebutkan bahwa pasukan Azov sengaja menggunakan masyarakat sipil sebagai tameng.

Dikutip TribunWow.com, Sabtu (26/3/2022), pengakuan ini dibeberkan Smykov kepada RIA Novosti saat diwawancarai.

Tentara yang ikut bertempur di kota pelabuhan Mariupol itu mengecam strategi yang dipakai pasukannuya sendiri.

"Mari kita lihat dari sudut pandang ini, bagi saya pribadi, taktik seperti itu tidak dapat dipahami, karena ketika seseorang memposisikan dirinya sebagai seorang pejuang, bercita-cita tinggi, seperti pejuang Viking, dan hal-hal seperti itu. Kemudian, katakanlah, dia melakukan hal-hal seperti yang disebut," ucap Smykov.

"Bagi saya pribadi, ini tidak dapat dipahami. Artinya, jika anda menyebut diri anda seorang pejuang, maka berjuanglah sampai titik akhir."

"Ini tindakan keji, menurut saya," ujarnya.

Smykov menekankan sebagai tentara, seharusnya rekan-rekannya bertarung secara berani.

Bukan malah mengorbankan rakyat sipil sebagai perisai perang.

"Artinya, jika anda ingin melawan Chechnya, bertarunglah, jika anda ingin melawan Rusia inilah kesempatannya, bertarunglah, dengan pemerintah," ucap Smykov.

"Tapi saya tidak mengerti politik, saya tidak pernah menjadi pendukung ketika orang yang tidak bersalah, katakanlah, digunakan sebagai tameng."

Smykov mengatakan dia tidak tahu siapa yang memulai ditrapkannya dengan taktik ini.

"Saya tidak bisa mengatakan, saya sudah tidak lagi di Mariupol pada saat semua ini sudah mulai terjadi,” kata anggota Resimen Nasional itu.

Pengakuan tersebut didukung oleh kesaksian Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy, Wakil Kepala Staf Umum Pertama Angkatan Bersenjata Rusia, dalam sebuah pengarahan di Moskow pada hari Jumat.

"Hanya di Mariupol, mereka termasuk lebih dari 7 ribu militan yang berperang dengan kedok warga sipil, menggunakan mereka sebagai perisai manusia," kata Rudskoy.

"Pejuang batalyon Azov mengusir perempuan dan anak-anak dari ruang bawah tanah, mengancam mereka dengan senjata, mengarahkan mereka ke unit DPR yang maju untuk menghalangi kemajuan polisi rakyat. Ini sudah menjadi praktik umum bagi mereka," pungkasnya.

Baca juga: Kesaksian Tentara Azov yang Menyerah ke Rusia, Bongkar Kebobrokan Dinas Militer Ukraina

Baca juga: Hari-hari Menegangkan saat Tenaga Medis Mariupol Jadi Sandera Tentara Rusia Diungkap Kepala RS

Lihat tayangan selengkapnya:

Video Pertempuran Sengit Tentara Chechnya

Sebuah video beredar memperlihatkan pasukan Chechnya yang terlibat peperangan di Mariupol, Ukraina.

Ketegangan sempat terjadi dalam pertempuran sengit tersebut.

Tampak pasukan pimpinan Ramzan Kadyrov menggunakan roket anti tank untuk menghancurkan target.

Dilansir TribunWow.com dari video yang diunggah Tribun MedanTV, Selasa (12/4/2022), peperangan tersebut berlatar belakang reruntuhan kota.

Puing-puing berserakan di sepanjang pinggiran jalan yang tampaknya jalanan utama kota Mariupol.

Dalam video, terlihat empat orang tentara yang seluruhnya diduga berasal dari Chechnya, menembak ke arah lorong di antara bangunan.

Seorang tentara yang membawa senjata berat memberi aba-aba agar kawannya lebih dulu maju.

Seorang tentara terlihat berjongkok dan mengintai ke dalam gang.

Dua tentara berlari melintas dan bergabung dengan rekannya tersebut sembari membawa senjata laras panjang.

Satu dari antaranya menembakkan peluru ke sasaran yang diduga prajurit Ukraina.

Seorang tentara yang tampaknya rekan mereka, terlihat keluar dari pintu rumah di belakangnya dan ikut bergabung dalam penyerangan.

Sementara itu, tentara yang memberi komando, berlari dan berjongkok memanggul senjata anti tank RPG-7.

Terlihat tembakan balasan menghujam ke arah kaki para tentara Chechnya, sementara pembawa senjata anti tank mempersiapkan posisinya.

Suara menggelegar terdengar ketika rudal yang diluncurkan menghantam lawan.

Sang eksekutor berlari untuk berlindung sementara rekan-rekannya berteriak.

Diketahui, peluncur geranat anti tank tersebut merupakan rancangan Uni Soviet.

Sesuai namanya, senjata ini merupakan peluncur granat anti tank yang sangat banyak diproduksi.

Senjata tersebut merupakan perlengkapan militer untuk menunjang pergerakan tentara di pertempuran darat.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina