TRIBUNWOW.COM - PSIS Semarang kini benar-benar berbenah untuk menyambut gelaran Liga 1 2022 seusai terseok-seok di Liga 1 2021.
Pembenahan pertama yang dilakukan oleh PSIS Semarang yakni tentang skuad asingnya untuk musim depan.
Hal itu telah dilakukan dengan melakukan terobosan dalam bursa transfer yang pada akhirnya sukses merekrut dua pemain asing yang tengah bersinar, Taisei Marukawa dan Carlos Fortes.
Tak puas sukses mendatangkan Taisei Marukawa dan Carlos Fortes, PSIS Semarang kini santer dirumorkan gaet eks pelatih Bhayangkara FC kelahiran Irlandia, Paul Munster.
Rumor tersebut nampak bukan isapan jempol semata.
Mengingat indikasi kuat pemulus Paul Munster ke PSIS Semarang telah benar-benar terjadi.
Indikasi tersebut tak lain adalah resmi hengkangnya sang arsitek 39 tahun itu dari Bhayangkara FC.
Hal itu diumumkan langsung oleh Bhayangkara FC pada Instagram resmi klub @bhayangkarafc pada Jumat (8/4/2022).
Dalam unggahannya, Bhayangkara FC mengucapakan terimakasih kepada Paul Munster setelah mendampingi The Guardian selama 2,5 tahun.
"Terima kasih atas kebersamaan dan hasil yang dipersembahkan sepanjang 2,5 musim ini, Coach @coach.munster
Sukses dan doa terbaik untuk karier selanjutnya," tulis Bhayangkara FC.
Resminya Paul Munster hengkang dari Bhayangkara FC semakin menguatkan isu yang beredar terkait kepindahannya ke PSIS Semarang.
Kabar hengkangnya Paul Munster dari Bhayangkara FC tentu menjadi kabar tak sedap yang harus didengar oleh pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic.
Bahkan teranyar, Dragan Djukanovic mengunggah foto yang disertai caption kepiluan yang disinyalir menggambarkan keadaannya saat ini di PSIS Semarang, Sabtu (9/4/2022).
Ia seperti tengah mengeluhkan keadaannya saat ini bersama PSIS Semarang yang disinyalir akan mendepaknya dari kursi kepelatihan.
Baca juga: Setelah Habisi Skuad Persebaya, Persib Bandung dan PSIS Semarang Kini Coba Gerogoti Bali United
Baca juga: Snex-Panser dan Jakmania Berebut Paul Munster, PSIS atau Persija yang Bakal Sukses Datangkan?
Dragan terlihat tengah gundah dengan menyebutkan adanya "tuntutan" yang justru pengaruhi kinerjanya.