Konflik Rusia Vs Ukraina

Jadi Bumerang Bagi Putin, Invasi Rusia ke Ukraina Justru Dorong Negara-negara Lain Gabung NATO

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengecam keras tindakan Rusia menginvasi Ukraina, Kamis (24/2/2022). Terbaru, tindakan Rusia menyerang Ukraina justru membuat negara lain terdorong untuk bergabung dengan NATO, Kamis (7/4/2022).

Pihak Presiden Vladimir Putin menyebut tindakan tersebut akan menjadi tragedi mengerikan bagi negara tersebut.

Bahkan, Rusia menyatakan Finlandia akan menjadi target pembalasan seperti yang kini terjadi di Ukraina.

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Rabu (6/4/2022), peringatan ini disampaikan Vladimir Dzhabarov, Wakil Kepala Pertama Komite Internasional Dewan Federasi.

Ia menyebut keputusan pemimpin Finlandia untuk bergabung dengan NATO akan menjadi kesalahan strategis.

"Swedia adalah negara mandiri yang merasa nyaman di Eropa," kata Dzhabarov pada pertemuan hari Rabu, (6/4/2022).

Dia mencatat bahwa negara ini memiliki status netral, meski keduanya dikatakan cenderung memiliki kedekatan dengan NATO.

Namun, Rusia secara khusus memberikan peringatan pada Finlandia yang bertetangga dengan wilayahnya.

"Jika kepemimpinan Finlandia bergabung (dengan NATO), itu akan menjadi kesalahan strategis," tegas Dzhabarov.

Dia menekankan bahwa secara geografis Finlandia dan Rusia adalah negara tetangga, mengingat dari Finlandia ke St. Petersburg hanya beberapa jam perjalanan.

Apalagi selama ini, Rusia dan Finlandia memiliki hubungan bilateral yang baik.

Namun, jika Finlandia nekat bergabung dengan NATO, Rusia mengancam akan mengambil tindakan.

Pihak Kremlin tak tinggal diam dan menyatakan akan menjadikan negara tersebut sebagai target seperti halnya yang terjadi di Ukraina.

"Dan Finlandia, yang telah berhasil berkembang selama bertahun-tahun berkat hubungan perdagangan dan ekonomi yang erat dengan Rusia, akan menjadi target. Saya pikir itu (akan) tragedi yang mengerikan bagi seluruh rakyat Finlandia," ancam Dzhabarov.

Secara sarkas, senator menekankan bahwa orang-orang Finlandia pragmatis dan cerdas.

Menurut anggota parlemen tersebut, tidak mungkin orang Finlandia akan menandatangani kartu untuk penghancuran negara mereka sendiri.

Baca juga: Minta 100.000 Tentara, Polandia Sanggup Jadi Markas Senjata Nuklir AS Buntut Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Warga Ukraina Ungkap Pengalaman Disiksa 3 Hari 3 Malam oleh Pasukan Chechnya dan Rusia

Halaman
1234