"Thank you Rashid, I hope you play abroad, don't enter our rivals (Terima kasih Mohammed Rashid, aku harap kamu tidak pindah ke Persija Jakarta,-red)," tulis @xxelyni_.

"Out Boleh Asal Jangan Belok Ke Persija," tulis @zkihungkul_.

"Rasyid, if you want to move, please let us respect your decision, but please respect our hearts too, all of you, please go to any club, as long as you don't go to our rival club, Persija, please respect the feelings of Botooh's heart (Izinkan kami menghormati keputusanmu untuk hengkang, tapi tolong hormati juga perasaan kami. Jangan pindah ke Persija Jakarta)," tulis @m_syaifulazis.

"Our Rashid, we don't want you to leave Persija but if that's your decision to leave, please respect us, Botooh, don't move to our rival club, Persija (Jika ke Persija Jakarta, tolong hormati kami Bobotoh. Jangan pindah ke Persija Jakarta,-red)," tulis @suliwa.sulistiwa.

"Rasyid please don't move to rival Persija (jangan pindah ke Persija Jakarta,-red)," tulis @rkhman_fadli.

"Habibi diminati PERSIJA WADUH,MENDING KE MESIR AJAH LAH," tulis @sohei_13.

"Plisss jangan gabung sama si harga diri," tulis @gela_bel.

Dedi Kusnandar Juga Diincar Persija Jakarta

Kabar mengejutkan datang dari Persija Jakarta yang berpotensi kehilangan gelandang andalannya Rohit Chand di bursa transfer awal musim Liga 1 2022.

Rumor tengah diburunya Rohit Chand oleh PSM Makassar diunggah oleh akun seputar sepakbola nasional @gozipbola.

Dalam unggahannya, terlihat akun tersebut memposting foto Rohit Chand dengan membubuhkan keterangan bahwa sang pemain tengah diintai oleh PSM Makassar.

"(Rohit Chand) sedang diburu PSM Makassar," tulis @gozipbola.

Meski baru sebatas rumor, namun Persija Jakarta nampaknya tak ingin menganggap enteng isu yang menyeruak tersebut.

Hal itu dapat dibuktikan dengan upaya Persija Jakarta untuk mensiasati kepergian Rohit Chand andai sang pemain juga mengiyakan tawaran PSM Makassar tersebut.

Lebih mengejutkannya lagi, Persija Jakarta nampaknya mengintai kemungkinan untuk boyong dua gelandang milik Persib Bandung, Dedi Kusnandar dan Mohammed Rashid.