Ibnu Mundzir dan ulama’ lainnya sebagaimana yang telah dikutip oleh imam Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari ketika mensyarahi hadis tersebut mengatakan bahwa perempuan tidak boleh i’tikaf sampai meminta izin kepada suaminya.
Jika perempuan tersebut beri’tikaf tanpa meminta izin, maka suaminya boleh menyuruhnya keluar dari i’tikaf.
Baca juga: Perhatikan Menu Sahur dan Buka Ramadhan 2022, Ini Tips Puasa Sehat saat Pandemi Covid-19
Baca juga: 30 Kumpulan Ucapan Selamat Bulan Puasa Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan 1443 H/2022
9 Hal yang Membatalkan Itikaf
Ada 9 hal yang bisa membatalkan i'tikaf di masjid, yaitu:
1. Berhubungan suami-istri
2. Mengeluarkan sperma
3. Mabuk yang disengaja
4. Murtad atau meninggalkan agama Islam
5. Haid atau perempuan yang sedang datang bulan
6. Nifas
7. Keluar tanpa alasan
8. Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
9. Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keingingan sendiri.
Disarikan dari berbagai sumber, i’tikaf ialah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata- mata diri berniat beribadah kepada Allah.
Sebelum melakukan i’tikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya.