TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sempat mengeluarkan tudingan terhadap internal pemerintah Rusia.
Menurut tuduhan AS, internal pemerintah AS saat ini sedang mengalami kekacauan.
Presiden Rusia Vladimir Putin disebut terus menerima laporan palsu dari penasihatnya terkait konflik di Rusia-Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, berikut ini adalah sejumlah fakta terkait tudingan AS:
Baca juga: Aksi Nyeleneh Trump Selama Konflik Rusia-Ukraina, Usul Adu Domba hingga Minta Putin Buka Aib Biden
Baca juga: Yakin Bakal Tewas, Warga Suriah Ungkap Alasan Ingin Bantu Rusia di Konflik Ukraina
1. Pentagon Khawatir
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby justru khawatir ketika mengetahui ada dugaan Putin selama ini disesatkan oleh bawahannya.
Kirby mengatakan, Putin yang terus-terusan dibohongi dapat mengancam kesuksesan penyelesaian konflik melalui negosiasi.
"Hal lainnya adalah, Anda tidak akan tahu bagaimana pemimpin seperti itu bereaksi saat menerima berita buruk," jelas Kirby.
2. Penasihat Putin Ketakutan
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, penasihat Putin tersebut diduga terlalu takut untuk mengungkap fakta yang terjadi di lapangan sehingga memilih untuk membohongi Putin.
"Kami meyakini Putin diberikan informasi salah oleh penasihatnya tentang bagaimana buruknya performa pasukan militer Rusia dan bagaimana ekonomi Rusia menjadi lumpuh karena sanksi," ujar Kepala Bidang Komunikasi Kantor Kepresidenan AS, Kate Bedingfield.
Menurut Kate, invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina adalah sebuah blunder dan akan menyebabkan kerugian jangka panjang untuk Rusia.
3. Jawaban Pemerintah Rusia
Juru Bicara Kremlin, Dmytri Peskov, membantah tudingan yang dilontarkan AS dan Inggris mengenai Presiden Rusia Vladimir Putin.
Peskov menampik kabar bahwa penasihat Putin telah sengaja menyesatkan dengan informasi yang salah soal invasi ke Ukraina.
Ia justru menyebut Barat tak mengerti jalan pikiran Putin dan sistem kerja pemerintahannya.
Dilansir TribunWow.com dari The Moscow Times, Kamis (31/3/2022), pihak Barat belum lama ini mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin gagal menginvasi Ukraina lantaran salah strategi.
Kesalahan tersebut diduga disebabkan penasihat Putin yang tak berani memberikan gambaran nyata tentang kondisi militer di Ukraina.
Namun tudingan tersebut langsung dipatahkan oleh Peskov.
Ia menyebut klaim tersebut justru memperlihatkan ketidaktahuan Barat mengenai kondisi di Rusia.
"Ini menunjukkan bahwa baik Departemen Luar Negeri maupun Pentagon tidak memiliki informasi nyata tentang apa yang terjadi di Kremlin," kata Peskov.
Selain itu, pihak Barat terutama AS dan Inggris dikatakan tak memahami pemikiran Putin.
Apalagi mengenai sistem pengumpulan data dan pengambilan keputusan dalam badan pemerintahan Rusia.
"Mereka tidak memahami Presiden Putin, mereka tidak memahami mekanisme pengambilan keputusan dan mereka tidak memahami gaya kerja kami," tambahnya.
Peskov mengatakan bahwa munculnya klaim itu bukan hanya disayangkan.
Namun, dikhawatirkan juga akan menimbulkan masalah lebih pelik ke depannya.
"itu menimbulkan kekhawatiran, karena ketidakpahaman sepenuhnya seperti itu yang menyebabkan keputusan yang salah, keputusan tergesa-gesa yang memiliki konsekuensi yang sangat buruk," ucap Peskov. (TribunWow.com/Anung/Via)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina