Konflik Rusia Vs Ukraina

Google Laporkan Upaya Peretasan oleh Hacker Rusia ke Jaringan NATO, Dilakukan Kelompok Berikut

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Hacker. Terbaru, Google's Threat Analysis Group (Kelompok analisis ancaman milik Google) merilis laporan usaha peretasan hacker Rusia ke jejaring NATO, Rabu (30/3/2022).

Adapun menurut laporan Google, Calisto meluncurkan aksi phishing kredensial dalam dua minggu terakhir.

Kelompok ini menargetkan beberapa LSM dan think tank yang berbasis di AS, militer negara Balkan, dan kontraktor pertahanan yang berbasis di Ukraina.

Namun, untuk pertama kalinya, TAG mengamati aksi Callisto yang menargetkan militer beberapa negara Eropa Timur, serta Pusat Keunggulan NATO.

Tingkat keberhasilan peretasan ini tidak diketahui, karena aksi tersebut dijalankan menggunakan akun Gmail yang baru dibuat yang dikirim ke akun non-Google.

Google menambahkan bahwa tidak ada akun Gmail yang berhasil disusupi selama peretasan berlangsung.

Baca juga: Tentara Rusia Sakit Diduga Kena Radiasi Nuklir Chernobyl, sempat Masuki Zona Terlarang

Baca juga: Bantah Sukarela, Zelensky Sebut Rusia Pilih Mundur dari Kiev Lantaran Dikalahkan Tentara Ukraina

Putin Diserbu Hacker Anonymous

Kelompok hacker bernama Anonymous telah mendeklarasikan perang cyber/siber terhadap Rusia.

Deklarasi ini diumumkan pada hari Jumat (25/2/2022) atau satu hari seusai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial terhadap Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Sebuah akun media sosial yang mengatasnamakan Anonymous menyatakan para hacker yang tergabung di bawah Anonymous kini akan menyerang pemerintahan Rusia.

Diberitakan oleh media Rusia RT.com, sejumlah website milik pemerintahan Rusia telah menjadi korban.

Website tersebut mengalami gangguan untuk diakses hingga terpaksa harus dimatikan atau offline karena serangan para hacker.

Situs yang telah menjadi korban serangan para hacker di antaranya adalah situs milik pemerintah Rusia, situs milik Kementerian Pertahanan Rusia hingga kantor berita Rusia Today (RT.com).

Dulu sebelum menyerang Rusia, grup hacker Anonymous juga pernah menyerang intelijen Amerika Serikat yakni Central Inteligence Agency (CIA).

Sementara itu, terkait kebijakan Putin melakukan invasi, ternyata tidak semua masyarakat di Rusia setuju.

Fakta ini disampaikan oleh Dubes RI untuk Rusia, Jose Tavares dalam acara Breaking News tvOne, Jumat (25/2/2022).

Halaman
123