TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut nama penulis buku 'Harry Potter', J.K. Rowling, dalam pidatonya, Jumat (25/3/2022).
Ia menuduh barat melakukan diskriminasi terhadap budaya Rusia, membandingkan perlakuan terhadap tokoh budaya Rusia dengan J.K. Rowling.
J.K. Rowling pun memberikan komentar balasan melalui utas yang dibagikan di media sosial pribadinya.
Baca juga: Apotek Rusia Kekurangan Pasokan Obat-obatan, Imbas Sanksi Global akibat Invasi ke Ukraina
Baca juga: Rusia Balas Dendam Kenakan Sanksi pada 13 Pejabat AS, Mulai dari Joe Biden sampai Hillary Clinton
Dikutip TribunWow.com dari The Guardian, Sabtu (26/3/2022), hal ini diungkapkan pada pertemuan yang disiarkan televisi dengan tokoh budaya terkemuka.
Putin saat itu menyoroti pembatalan acara yang melibatkan seniman Rusia sebagai protes atas invasi ke Ukraina.
“Mereka sekarang terlibat dalam budaya pembatalan, bahkan menghapus Tchaikovsky, Shostakovich, dan Rachmaninov dari poster. Penulis dan buku Rusia sekarang dibatalkan," kata Putin.
Diketahui, sejumlah acara melibatkan tokoh budaya Rusia yang telah menyatakan dukungan untuk perang telah dibatalkan.
Di antaranya termasuk konser oleh konduktor Rusia pemenang penghargaan Valery Gergiev, seorang teman dan pendukung Putin.
Beberapa acara yang melibatkan tokoh budaya Rusia yang meninggal juga telah dihilangkan, dengan Cardiff Philharmonic Orchestra menghapus komposer Rusia Tchaikovsky dari programnya, sebuah keputusan yang dikritik secara luas oleh tokoh budaya barat.
Putin mengatakan dalam pidatonya bahwa terakhir kali kampanye semacam itu dilakukan adalah ketika para pendukung Nazi membakar buku-buku pada tahun 1930-an.
"Terakhir kali kampanye besar-besaran melawan literatur yang tidak diinginkan dilakukan oleh Nazi di Jerman hampir 90 tahun yang lalu," sebut Putin dilansir media Rusia TASS, Jumat (25/3/2022).
Dia kemudian membandingkan perlakuan yang diterima Rusia dengan kontroversi seputar komentar J.K. Rowling tentang orang transgender.
"Baru-baru ini mereka memboikot penulis anak-anak Joanne Rowling karena dia, penulis buku yang telah terjual ratusan juta eksemplar di seluruh dunia, tidak disukai oleh penggemar yang disebut kebebasan gender," ujar Putin.
Rowling pada hari Jumat menjauhkan diri dari komentar Putin dengan membagikan artikel tentang kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny di Twitter.
"Kritik terhadap budaya pembatalan (cancel culture) barat mungkin tidak paling baik dilakukan oleh mereka yang saat ini membantai warga sipil karena kejahatan perlawanan, atau yang memenjarakan dan meracuni kritikus mereka,” tulis penulis Inggris itu, menambahkan tagar #IStandWithUkraine.