Konflik Rusia Vs Ukraina

Diisukan Sakit Keras, Begini Sikap Putin saat Telepon Erdogan Bahas Ukraina

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri), Rabu (29/9). Terbaru, Putin baru saja menelepon Erdogan pada Kamis (17/3/2022) sore.

TRIBUNWOW.COM - Sejak memulai invasi ke Ukraina, kondisi kesehatan dan mental Presiden Rusia Vladimir Putin ramai dibicarakan.

Mulai dari isu Putin menderita kanker hingga tidak stabil gara-gara efek obat hangat dibicarakan oleh publik.

Pada Kamis (17/3/2022) sore, Putin menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membahas syarat kesepakatan damai dengan Ukraina.

Sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang disebut oleh pemerintah Ukraina telah dibombardir oleh pasukan Rusia pada Rabu (16/3/2022). (Telegram/ pavlokyrylenko_donoda/AFP)

Baca juga: Media Inggris Beritakan Tentara Rusia Muak Diperintah Bunuh Warga Sipil, Siap Lawan Balik Putin

Baca juga: Jurnalis AS Bongkar Isi Berita yang Disiarkan TV Pemerintah Rusia soal Konflik di Ukraina

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, saat Erdogan berbincang dengan Putin, Ibrahim Kalin turut mendengarkan perbincangan itu.

Kalin sendiri merupakan penasihat sekaligus juru bicara Erdogan.

Saat ditanya tentang perilaku Putin ketika berbincang dengan Erdogan, Kalin menyebut tidak ada hal yang aneh.

Kalin bercerita, Putin berbicara dengan sangat jelas saat memaparkan apa syarat yang diinginkan Rusia untuk melakukan kesepakatan damai bersama Ukraina.

Sebuah informasi yang berasal dari intelijen negara barat menyampaikan bahwa perilaku Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini turut dipengaruhi oleh efek obat.

Putin disebut-sebut tengah menderita penyakit kanker dan sedang menjalani perawatan.

Media asal Inggris, The Sun menyampaikan bahwa aksi Putin menginvasi Ukraina adalah efek dari pengobatan kanker yang sedang dijalaninya.

Dikutip TribunWow.com, dideskripsikan oleh Thesun.co.uk, tanda-tanda kesehatan Putin yang memburuk terlihat dari foto Putin di mana wajahnya tampak membengkak.

The Sun turut menyoroti bagaimana Putin tampak menjaga jarak saat menerima tamu.

Tokoh senior yang tergabung dalam aliansi intelijen bernama Five Eyes meyakini bahwa Putin menginvasi Ukraina karena efek samping pengobatan yang tengah dijalani oleh Presiden Rusia tersebut.

Five Eyes sendiri merupakan aliansi intelijen yang beranggotakan Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Selama lima tahun belakangan ini, tampak ada perbuahan dalam cara Putin mengambil kebijakan," ujar sumber yang namanya dirahasiakan.

"Mereka yang berada di sekitar Putin melihat adanya perubahan."

Selain kemungkinan Putin menderita kanker, dugaan lainnya adalah Putin menderita penyakit yang menyerang otak seperti Parkinson atau demensia.

Di sisi lain, pensiunan Laksamana Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Chris Parry, meyakini bahwa Putin mungkin sedang berjuang melawan kanker.

Kemungkinan, kondisi medis inilah yang mendorong keputusan untuk secara cepat melakukan invasi ke Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari NationalWorld, Rabu (9/3/2022), dalam seminar di Portsmouth Grammar School, Chris Parry menjelaskan prediksi tentang perang Rusia dan Ukraina.

Disebutkan bahwa Putin mungkin sedang berjuang melawan kanker, yang menjadi satu alasannya menginvasi Ukraina.

Hal ini merujuk beredarnya foto-foto Putin yang duduk di meja panjang saat menemui kepala negara atau stafnya.

Putin mengasingkan diri di ujung meja dan memberi jarak antara dirinya dan tamunya.

"Dia telah menggunakan meja yang sangat panjang ini untuk mewawancarai orang-orang,” kata Chris Parry.

"Saya pikir sistem kekebalannya mungkin tertekan saat ini."

"Jadi dia sedang terburu-buru," imbuhnya.

Pada bulan Februari Putin difoto tengah berbicara dengan presiden Prancis Emmanuel Macron di seberang meja berukuran 4 meter.

Tindakan ekstremnya telah memicu desas-desus bahwa pemimpin itu takut tertular Covid karena dia rentan terhadap infeksi parah.

Orang yang mengonsumsi obat penekan kekebalan, seperti pasien kanker atau mereka yang memiliki kondisi kronis, diketahui berisiko lebih tinggi tertular kasus Covid yang parah.

Ada spekulasi tentang apakah ini menjadi alasan Putin memisahkan diri dari para pemimpin asing dan bahkan rekan-rekannya sendiri.

The Daily Star mengutip sumber intelijen AS yang mengklaim wajah Putin terlihat agak membengkak dalam foto-foto terbarunya.

Sumber yang tak disebutkan namanya itu mengatakan hal ini adalah efek samping dari obat kemoterapi atau steroid.

"Di masa lalu kami telah melihatnya tersenyum, tetapi pada tahun 2022, hanya sedikit fotonya yang tampak bahagia," ujar sumber tersebut.

"Penampilannya menunjukkan dia kesakitan dan orang-orang kami memprediksi ekspresi marah Putin kemungkinan besar karena ia merasa kesakitan."

"Orang-orang kami yakin dia sakit. Dia khawatir tentang Covid karena dia menjaga jarak dengan stafnya."

Hal senada diungkap Valery Solovei, ilmuwan politik dan mantan kepala Departemen Hubungan Masyarakat di Institut Hubungan Internasional Negara Moskow.

Sebelumnya, Solovei mengklaim Putin menderita kanker serta gejala Penyakit Parkinson.

Dia mengatakan Putin telah menjalani operasi darurat pada Februari 2020.

Sumber Rusia lainnya melanjutkan dengan mengklaim tindakan medis yang dilakukan Putin adalah operasi pengangkatan kanker perut. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina