Konflik Rusia Vs Ukraina
Jurnalis Rusia Diinterogasi 14 Jam Tanpa Tidur Gegara Protes di Stasiun TV Milik Pemerintah
Jurnalis di Rusia diinterogasi tanpa tidur selama 14 jam seusai melakukan protes saat stasiun TV milik pemerintah siaran langsung.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Marina Ovsyannikova sempat menghilang selama beberapa jam seusai melakukan protes anti perang ketika Channel 1, stasiun TV milik pemerintah Rusia sedang melakukan siaran langsung pada Senin (14/3/2022) malam.
Marina sendiri merupakan jurnalis yang sudah beberapa tahun bekerja di Channel 1.
Publik sempat khawatir nyawa Marina terancam karena hilang tak ditemukan.

Baca juga: Di Tengah Konflik Rusia-Ukraina, Prabowo Diundang ke Paris oleh Presiden Prancis
Baca juga: Di Ukraina, Relawan Asal Inggris Lihat Jasad Tentara Rusia Dipajang di Pos Pemeriksaan
Dikutip TribunWow.com dari BBC.com, namun pada akhirnya Marina berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Ketika keluar dari gedung pengadilan, Marina ditanyai alasan dirinya melakukan protes tersebut.
Marina lalu menjawab bahwa semua itu adalah inisiatif dari dirinya sendiri.
"Saya membuat keputusan ini sendirian karena saya tidak suka Rusia memulai invasi ini," ucapnya dalam bahasa Inggris saat diwawancarai media.
Marina juga mengaku sempat diinterogasi selama 14 jam.
"Saya tidak diperbolehkan untuk menghubungi keluarga dan teman saya," ungkapnya.
Marina mengatakan, dirinya juga tidak diperbolehkan untuk menghubungi pengacaranya.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Marina diketahui didenda sebesar 30 ribu roubles atau sekira Rp 4 juta.
Tetapi masih belum diketahui apakah Marina akan menerima hukuman lainnya yang lebih serius.
Kantor HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah meminta kepada pemerintah Rusia untuk memastikan keamanan Marina terkait aksi kebebasan menyampaikan pendapat.
Seperti yang diketahui pada 4 Maret 2022 lalu, aksi yang mendiskreditkan pasukan Rusia, dan penyebaran berita bohong akan diancam hukuman penjara hingga 15 tahun.
Dalam foto yang beredar tampa Marina meninggalkan gedung pengadilan di Moskow setelah membayar denda.