TRIBUNWOW.COM - Sejak memulai invasi ke Ukraina, Rusia terus-terusan menerima sanksi ekonomi dari berbagai pihak.
Perusahaan-perusahaan multinasional yang ada di Rusia juga satu per satu mulai menutup bisnisnya, contohnya adalah restoran cepat saji asal Amerika Serikat (AS) McDonald's (McD).
Ditutupnya McD di Rusia ternyata menuai protes dari warga Rusia.
Baca juga: Sukarela Ikut Perangi Pasukan Rusia, Remaja di Ukraina Akui Tetap Tak Mau Mati demi Negaranya
Baca juga: Tak Gentar, Kakek Nenek Ukraina Omeli dan Usir 3 Tentara Rusia Bersenjata saat Masuk Halaman Rumah
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, beredar sebuah video menampilkan seorang pria di Rusia memprotes penutupan McD.
Pria yang diketahui bernama Luka Safronov itu melakukan protes sesaat sebelum McD ditutup.
Luka yang bertubuh gemuk itu melakukan aksi protes dengan cara merantai dirinya di pintu masuk McD.
Sambil marah-marah, Luka memprotes penutupan McD.
"Penutupan (ini) adalah tindakan kebencian terhadap saya dan warga yang lain," kata Luka.
Beberapa pelanggan McD lainnya tampak ramai mengunjungi McD sebelum restoran cepat saji itu ditutup.
Sejumlah warga lainnya tertawa melihat aksi Luka.
Pada akhirnya pihak kepolisian mengamankan Luka dan membawa pergi Luka dari McD.
McD diketahui memiliki total 850 cabang di Rusia dengan 62 ribu pegawai.
Untuk sementara ini, ratusan cabang McD di Rusia ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
CEO McD, Chris Kempckinski menyatakan penutupan McD di Rusia adalah hal yang benar untuk dilakukan.
"Mustahil untuk memprediksi kapan kita akan bisa membuka kembali restoran kita di Rusia," ujar Chris.