Puasa Ramadhan 2022

Arti Hisab dan Rukyatul Hilal, Dipakai untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan 2022 dalam Sidang Isbat

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Agama Provinsi Sulsel bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Mall GTC, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulsel, Selasa (15/5/2018). Puasa Ramadhan 2022/1443 H tahun ini diperkirakan akan jatuh pada bulan April mendatang melalui sidang isbat.

Pertama yakni wujudul hilal.

Wujudul hilal yaitu cara perhitungan pergantian bulan qomariyah yang berdasarkan perhitungan astronomis atau biasa disebut dengan hisab.

"Ini berarti bahwa pergantian bulan terjadi jika posisi hilal sudah di atas ufuk atau 0 derajat," terang dia.

Sehingga, pada derajat 0,1 pun sudah dapat ditetapkan terjadinya pergantian bulan.

Kemenag, kata Kamaruddin, juga melakukan cara perhitungan semacam ini dengan menurunkan tim BHR.

Hasil yang diperoleh akan dijadikan informasi awal oleh pemerintah pada saat melakukan rukyatul hilal.

Rukyatul Hilal

Kedua, rukyatul hilal.

Rukyatul hilal adalah metode penentuan awal bulan Hijriah dengan mengamati hilal secara langsung.

"Caranya, dengan melihat langsung posisi hilal menggunakan teropong atau alat-alat pemantau hilal lainnya," papar Kamaruddin.

Apabila hilal tidak terlihat, maka akan diberlakukan Istikmal. Yaitu menggenapkan hitungan bulan menjadi 30 hari.

Namun, jika hilal terlihat, berarti esok hari adalah bulan baru.

Kamaruddin menjelaskan, setiap tahun, Kemenag menurunkan petugas pemantau hilal yang disebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Rangkaian Sidang Isbat

Dalam pelaksanaan sidang isbat, terdapat beberapa rangkaian yang harus dijalankan.

Halaman
123