Ia menekankan bahwa kedatangan pasukan Rusia adalah untuk melindungi warga.
"Warga diberikan bantuan kemanusiaan, medis, dan psikologis dengan tepat waktu. Melindungi penduduk sipil adalah salah satu tugas terpenting, dan tentara kami siap melindungi kedamaian warga dengan mengorbankan nyawa mereka," kata Kadyrov.
Kadyrov menambahkan bahwa para pejuang Chechnya dengan percaya diri bergerak maju, membebaskan pemukiman satu per satu.
Ia yakin tak lama lagi pasukan Ukraina akan menghadapi akhir memalukan dari peperangan tersebut.
"Orang-orang kami sering mendengar dari penduduk tentang kegiatan kriminal batalyon nasional Ukraina , tentang bagaimana mereka menggunakan warga sebagai perisai manusia, hingga memasang sistem rudal anti-pesawat di daerah pemukiman," tutur Kadyrov.
"Tidak diragukan lagi, masing-masing dari mereka akan menerima hukumannya sendiri. Segera kaum nasionalis akan terpojok, di mana mereka pasti akan menemui akhir yang memalukan," pungkasnya.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-14, Pengungsi Berhasil Diamankan hingga RS Bersalin Mariupol Hancur
Baca juga: Presiden Chechnya Kadyrov Syok atas Penemuan Lab Rahasia AS di Ukraina: Mereka Penjajah Sebenarnya
Kadyrov Tuding Zelensky Presiden Boneka
Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov menuding Presiden Rusia Volodymyr Zelensky tak mampu melakukan tugasnya.
Ia menyebut Volodymyr Zelensky sebagai boneka yang digerakkan Bandera, Neo Nazi dan setan.
Kadyrov yang diketahui dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin itu juga mengkritik Volodymyr Zelensky atas upaya evakuasi warga asing.
Dikutip TribunWow.com dari media Rusia Ria Novosti, Selasa (8/3/2022), Kadyrov menuding Zelensky tak bisa melakukan kewajibannya dengan baik.
Ia merujuk pada evakuasi warga asing dari Ukraina yang hingga kini masih menemui hambatan.
Menurut laporan, ada sejumlah warga asing yang masing berada di lokasi konflik.
Bahkan, beberapa di antaranya mengaku mendapat perlakuan rasis ketika hendak mengungsi ke perbatasan Ukraina.
"Jika Zelensky tidak dapat mengatur evakuasi setidaknya sekelompok warga asing, lalu presiden macam apa dia?," tulis Kadyrov di kanal resmi Telegramnya.