Konflik Rusia Vs Ukraina

Statement Kontroversial Media Barat Bandingkan Ras Pengungsi Ukraina dengan Arab hingga Afrika

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Statement kontroversial sejumlah jurnalis dari media barat membandingkan ras hingga latar belakang para pengungsi di Ukraina dengan pengungsi dari negara-negara timur tengah serta Afrika.

TRIBUNWOW.COM - Masyarakat Ukraina berbondong-bondong mengungsi ke negara tetangga ketika Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan operasi militer spesial sejak Kamis (24/2/2022) kemarin.

Di tengah pemberitaan seputar konflik Ukraina dan warga yang mengungsi, mirisnya muncul sejumlah pernyataan rasis yang diucapkan oleh media massa yang berbasis di negara-negara barat.

Media asal timur tengah Al Jazeera menampilkan cuplikan sejumlah statement rasis dari beberapa media di negara barat lewat akun Twitter @ajplus, Rabu (3/2/2022).

Statement kontroversial dan rasis diucapkan oleh Wakil Jaksa Agung Ukraina, David Sakvarelidze yang mengungkit lebih bersimpati karena ras para pengungsi warga Ukraina. (Twitter@ajplus)

Baca juga: Rasisme Prajurit Ukraina terhadap Pengungsi India hingga Iran, Disuruh Pungut Sampah hingga Dipukul

Baca juga: Warga Kulit Hitam Alami Rasisme di Ukraina saat Mengungsi: Memperlakukan Kami seperti Binatang

Pertama ditayangkan pernyataan dari koresponden CBS News, Charlie D'Agata.

Charlie membandingkan bagaimana kasus di Ukraina adalah hal yang berbeda tidak seperti negara-negara timur tengah yang sudah biasa mengalami konflik.

"Dengan segala hormat, Ini (Ukraina) bukanlah tempat seperti Irak atau Afghanistan yang telah mengalami konflik selama beberapa dekade," ujar Charlie.

"Ukraina adalah negara yang relatif beradab."

"Saya juga telah berhati-hati memilih kalimat tersebut, kota di mana kamu tidak akan menduga terjadi itu (konflik)," ungkap Charlie.

Video selanjutnya menampilkan koresponden dari NBC, Kelly Cobiella membandingkan pengungsi Ukraina dengan pengungsi dari Suriah.

"Terus terang saja, mereka (warga Ukraina) bukanlah pengungsi dari Suriah, mereka adalah pengungsi dari negara tetangga," kata Kelly.

"Mereka adalah umat kristiani, mereka berkulit putih," jelasnya.

Komentar rasis juga disampaikan oleh Wakil Jaksa Agung Ukraina, David Sakvarelidze.

"Bagi saya ini sangat emosional karena saya melihat orang-orang Eropa dengan mata biru dan rambut pirang dibunuh," ujar David.

Bahkan kantor berita Al Jazeera sempat meminta maaf seusai seorang pembawa acara mereka membandingkan kasta pengungsi dari Ukraina dengan pengungsi dari timur tengah.

Komentar-komentar bias media barat ini menuai protes dari netizen.

Halaman
123