Konflik Rusia Vs Ukraina

Hari Keenam Invasi Rusia ke Ukraina, Alun-alun Kota dan Pemukiman Warga di Kharkiv Hancur Total

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puing alun-alun kota dan gedung pemerintahan kota Kharkiv, Ukraina yang hancur diserang misil Rusia, Selasa (1/3/2022).

Dia memiliki keluarga di Poznan, Polandia, dan merasa lega lantaran perjalanan yang sulit itu akan segera berakhir.

Tak seperti biasanya, ia butuh waktu 24 jam untuk menyeberangi perbatasan dan tiba di tempat yang aman.

"Pengalaman itu seperti neraka," kata Helena kepada Al Jazeera sebelum kemudian menangis.

Sementara itu, bagi Denis (30) dari Chernivtsi, Ukraina, yang bekerja di lokasi konstruksi di Polandia, itu juga merupakan malam yang sulit.

Dia tiba di Medyka pada hari Kamis untuk bertemu dengan istri dan anak-anaknya yang datang dari Ukraina.

Tapi setelah semalaman menunggu, mereka tidak terlihat.

"Mereka telah berada di perbatasan selama lebih dari 24 jam. Awalnya, mereka ingin menyeberang dengan berjalan kaki tetapi sulit, sehingga mereka menaiki bus. Setidaknya agar tidak sedingin di luar," tutur Denis.

"Tapi selama lima jam terakhir, mereka tidak membiarkan siapa pun lewat. Tidak jelas alasannya."

Sementara istri dan anak-anak Denis sedang dalam perjalanan untuk berkumpul kembali dengannya, ibunya memutuskan untuk menyeberang kembali ke Ukraina.

Ibu Denis tidak ingin jauh dari suami dan dua putra lainnya, yang mungkin akan segera menerima panggilan untuk melayani negara.

Denis pun menyebutkan bahwa ayahnya merupakan mantan tentara yang pernah bertempur untuk Uni Soviet.

Kini, sang ayah akan kembali bertarung mempertahankan negaranya sendiri.

"Ayah saya bertempur di Afghanistan dan dia tahu seperti apa perang itu," kata Denis.

"Dia siap mengorbankan hidupnya untuk Uni Soviet. Sekarang dia siap mengorbankan hidupnya untuk Ukraina melawan kekuatan baru Rusia."

"Ini sebuah paradoks. Tapi semua orang bisa melihat apa yang dilakukan Rusia. Mereka merebut Krimea, Donbas, sekarang mereka menginginkan Kharkiv."

Halaman
1234