Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Serang Ukraina, Berikut Perbandingan Daftar Negara yang akan Dukung Masing-masing Pihak

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) tersenyum saat menjabat tangan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan bilateral perdana di Villa la Grange, Jenewa, Swiss, pada 16 Juni 2021. Perbandingan negara yang diprediksi akan mendukung Ukraina dan Rusia.

TRIBUNWOW.COM - Penyerangan yang dilakukan Rusia ke wilayah Ukraina menimbulkan reaksi keras dari negara-negara di penjuru dunia.

Sejumlah negara telah menentukan sikapnya dalam keberpihakan pada dua kubu tersebut.

Dua kutub tercipta memisahkan negara-negara yang diprediksi akan mendukung Presiden Rusia Valdimir Putin maupun Presiden Ukrania, Volodymyr Zelensky.

Orang-orang terlihat di luar area tertutup di sekitar sisa-sisa peluru di sebuah jalan di Kyiv Kamis (24 Februari 2022). Serangan terjadi usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada hari Kamis dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan "invasi skala penuh" sedang berlangsung. (Foto oleh Sergei Supinsky / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Baca juga: Ekonomi Anjlok, Putin Bersikeras Klaim Invasi Rusia ke Ukraina sebagai Bentuk Tindakan Putus Asa

Baca juga: Profil Vladimir Putin, Presiden Rusia, Disebut Pernah Bunuh Oposisi, Kini Jadi Dalang Invasi Ukraina

Dilansir Express.co.uk, Jumat (25/2/2022), Rusia dan negara-negara tetangganya telah tergabung dalam Pakta Pertahanan Kolektif (The Collective Security Treaty Organisation / CSTO).

Organisasi tersebut adalah sebuah aliansi militer antara negara yang ditandatangani pada 15 Mei 1992.

Seperti halnya NATO yang beranggotakan blok barat, organisasi ini terdiri dari gabungan negara yang dulunya merupakan anggota Uni Soviet.

Negara-negara tersebut antara lain Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan dan Tajikistan.

Keenam negara ini kemungkinan akan saling membela jika satu di antaranya mendapat serangan.

Meskipun organisasi tersebut tidak seharusnya menangani perselisihan domestik, beberapa atau semua sekutu ini kemungkinan akan membantu Putin jika terjadi perang skala besar.

Baru-baru ini, Rusia mengirim pasukan ke Kazakhstan untuk membantu pemerintah menekan protes masal atas korupsi dan melonjaknya harga bahan bakar.

Oleh karena itu, tampaknya negara-negara seperti Kazakhstan juga akan memberikan bantuan militer kepada sekutunya Rusia jika diminta untuk melakukannya.

Sementara itu, dilansir Independent.co.uk, Kamis (24/2/2022), Presiden Belarus, Alexander Lukashenko menyatakan pihaknya tak ikut andil dalam penyerangan Ukraina.

Hanya saja, Belarus menyatakan siap ikut turun tangan jika diperlukan.

Selain negara-negara yang tergabung dalam CSTO, Rusia kemungkinan akan mendapat dukungan dari negara Kuba.

Mengingat, Rusia memiliki sejarah panjang dan hubungan dekat dengan pihak komunis di Kuba.

Halaman
1234