"Dugaan awal masih didalami, kita sudah melakukan olah TKP."
"Langkah-langkah kita saat awal kejadian, Muspika Cilamaya berkoordinasi (dengan) pihak Damkar, BPBD, stakeholder terkait membantu dan menolong kejadian di lapangan," imbuhnya.
Sementara itu, kerabat seorang korban bernama Enjang Lukmanul Hakim, tengah menunggu proses identifikasi selesai.
Lantaran, nama sang keponakan tak tercantum di dalam daftar absen.
"Tadi saya dapat kabar di media sosial, tarus ditelepon anak saya soal kebakaran."
"Saya langsung meluncur ke sana karena di pesantren itu ada anak saya dan keponakan saya yang mondok di sana," ujarnya, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.
Enjang yang sempat ditunjukkan dua jenazah korban kebakaran, membeberkan ciri-cirinya.
Ia mengatakan satu korban mengenakan kemeja, sementara lainnya memakai gelang kotak.
Kendati demikian, ia tak mengenali kedua jenazah tersebut, begitu juga dengan orang tua keponakannya.
"Saya juga sempat masuk, oleh tim forensik ditunjukkan 2 jenazah, yang satu itu pake baju kemeja, satu lagi pakai gelang kotak."
"Tapi, saya tidak kenal dan saya video call orang tuanya juga tidak kenal," ungkap Enjang.
Kondisi Korban Luka
Tiga santri yang mengalami luka-luka akibat kebakaran pada Senin siang, kini tengah menjalani perawatan medis di RSUD Karawang,
Mereka adalah Muhammad Agung, Keanu, dan satu lagi belum disebutkan identitasnya.
Satu korban yang belum diketahui identitasnya itu adalah pasien rujukan dari puskesmas.