Akan Ada Pembinaan
Selain melakukan penambahan wasit dan menerapkan teknologi canggih, Komite Wasit juga berencana melakukan pembinaan.
Pembinaan itu, dilakukan kepada pihak-pihak yang dirasa keputusannya tidak adil setelah sebelumnya dilakukan evaluasi.
Misalnya terhadap wasit yang memimpin jalannya pertandingan Bali United dan PSIS Semarang yang banyak dikeluhkan penggemar Bali United.
"Komite Wasit PSSI menyadari, bahwa selain permainan sepakbola itu sendiri yang disorot, kepemimpinan wasit pun akan menjadi sorotan," kata Ahmad.
"Maka dengan beberapa keterbatasan pada masa pandemi ini, kami menjalankan program depelovment berkala dengan metode virtual."
Ahmad, juga berjanji bila menemukan kesalahan dalam kinerja wasit, dirinya akan menerapkan sanksi.
Namun, pihaknya juga meminta pengertian bahwa memang tugas wasit adalah berat.
Menurutnya kewajaran bila seorang wasit melakukan kesalahan dan hal itu yang akan dievaluasi.
"Kami selalu objektif dalam melihat dinamika terkait kepemimpinan wasit. Wasit berkinerja baik akan mendapat reward, yang berkinerja buruk akan mendapat punishment (hukuman)."
Pandemi Covid-19, membuat hal-hal seperti itu semakin tak terhindarkan.
Namun, pihaknya menegaskan bahwa hal itu merupakan kesalahan teknis di lapangan dan bukan merupakan bentuk kecurangan.
"Setelah kompetisi vakum selama 1,5, lalu dimulai kembali pada tahun 2021, dengan waktu persiapan yang terbatas, maka hal-hal yang tidak ideal pun tidak terhindarkan, contohnya sosialisasi Laws of the Game secara menyeluruh kepada klub peserta kompetisi. Hal ini menajdi catatan untuk perbaikan pada kompetisi musim berikutnya, "ujarnya.
Adapun, saksi yang dimaksudkan adalah sebuah model pembinaan yang memastikan bahwa kinerjanya ke depan akan lebih baik.
Terkait pertandingan terakhir, pihaknya masih akan melakukan pendalaman terlebih dahulu.