Morbidelli dan Espargaro kompak mengutarakan pendapatnya.
Keduanya sama-sama memberikan reaksi dingin terhadap keputusan ofisial yang meminta para pebalap untuk melakukan tes dalam 20 lap, sekaligus membantu membersihkan trek.
Tak hanya Morbidelli dan Espargaro, beberapa pebalap lainnya juga mengutarakan keluh kesahnya.
Adik Marc Marquez, Alex Marquez juga mengatakan hal serupa mengenai Mandalika.
Bahkan ia menjelaskan secara detail apa saja hambatan yang ia alami saat berlaga di Sirkuit Mandalika.
"Ada beberapa aspal di satu area lebih hitam karena mereka telah melakukan pekerjaan khusus. Saya sudah diberitahu. Namun, seperti perang, ada batu jatuh," kata Alex Marquez, dilansir TribunWow.com via Kompas.com dari Mundo Deportivo.
"Satu mengenai leher saya. Ini yang terburuk karena batu tersebut datang dari ban motor yang berada di depan saya," tutur adik kandung Marc Marquez ini.
Selain Alex Marquez, pebalap Suzuki Ecstar, Alex Rins juga mengungkapkan kondisi Mandalika yang ia bandingkan dengan lintasan Motorcross akibat banyaknya batu-batu di lintasan.
"Ada batu yang terlempar dan itu membuat sedikit berbahaya. Hampir lebih buruk dari motorcross," ujar Rins.
"Tadi pagi (kemarin) treknya sangat berbahaya, tetapi akhirnya kami semua turun mengendari motor dan lintasan kering," kata Alex Rins.
Di sisi lain, juara dunia 6 kali MotoGP, Marc Marquez juga mengungkapkan hal yang sama seperti rider lainnya terkait kondisi Mandalika.
Meski sepakat dengan rider lainnya terkait kondisi Mandalika, namun Marquez justru malah setuju dengan keputusan ofisial yang meminta para rider untuk melakukan 20 putaran.
Pasalnya, kondisi lintasan menjadi kembali normal seusai menyelesaikan 20 putaran tersebut.
"Kami menemukan beberapa kondisi yang sangat ekstrem dalam hal kotoran di trek," kata Marquez.
"Keputusan tepat dibuat, yakni sebelum jam tiga sore (waktu lokal) Anda harus melakukan 20 lap dan itu sangat membantu," tutur Marc Marquez.