Komnas HAM: Hubungan Sosial Pro dan Kontra Memprihatinkan
Sebelumnya, Komisioner Komisi Nasional Untuk Hak Asai Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara menyebut bahwa ada konflik sosial di kalangan warga Desa Wadas sendiri.
Warga Desa Wadas, terbagi dua kubu antara yang pro dan kontra penambangan batu andesit.
"Memang relasi sosial ini sangat terganggu, kedua kelompok ini sama-sama melaporkan adanya intimidasi," katanya dalam diskusi virtual, Minggu (13/2/2022).
Beka menyebut bahwa hingga kini belum ada bentrokan fisik.
Meski begitu, hubungan sosial warga desa di sana perlu dilakukan penindakan untuk memperbaiki relasi sosialnya.
"Misalnya ketika ada orang warga yang dari kelompok Pro, punya gawe itu misalnya mau pengajian atau, punya khitanan anaknya, nah yang lain dari yang kontra tidak datang. pun demikian sebaliknya," katanya.
Kini, warga Desa Wadas dikatakan akan berpikir ulang hanya untuk sekedar saling sapa dengan orang yang berbeda sikap.
Hal itu, disebut sudah sangat memprihatinkan.
"Mau menyapa pun masih pikir-pikir, ini dari kelompok mana, dari mana seperti itu. Ini yang ini harus kita urus bersama, tangani bersama supaya persaudaraan kemanusiaan dan sebagainya harus diselesaikan," pungkasnya. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com yang berjudul Kisruh Desa Wadas, Komunitas Masyarakat Terdampak Desa Wadas Beberkan Akar Masalahnya dan Komnas HAM: Hubungan Sosial Warga Pro dan Kontra di Desa Wadas Sampai pada Tahap Memprihatinkan