Terkini Daerah

Siswa SMP di Palembang Sakit seusai Dihukum Pushup 100 Kali, Kepsek: Memang Saya Injak tapi Terukur

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Faril Iskandar (dua dari kiri) kepala sekolah SMP di Palembang yang disebut melakukan tindakan kekerasan menganiaya ke salah seorang siswanya, Sabtu (12/2/2022).

Akui Injak Muridnya

Seorang siswa SMP swasta di Palembang, Sumatera Selatan inisial H (15) terpaksa harus terbaring lemah di rumah sakit. Ia mengalami sakit di bagian perut dan harus dioperasi diduga usai diberi hukuman oleh kepala sekolahnya.

Faril berdalih, hukuman ia berikan gara-gara HN dan lima siswa lain kepergok bolos saat jam sekolah.

"Mereka kedapatan bolos ke taman dekat sekolah. Jaraknya sekitar 500 meter dari sekolah, makanya saya hukum push up," terang Faril, Sabtu (12/2/2022).

"Memang saya bilangnya ke mereka harus 100 kali push up. Tapi pelaksanaannya tidak sampai segitu, semampu mereka saja. Ada yang sepuluh, ada yang sebelas kali."

"Hanya sekitar itu, tidak mungkin saya paksakan sampai 100 kali. Saya juga tahu batasannya," kata Faril.

Faril juga mengakui dirinya sempat menginjak bokong para siswa yang ia hukum untuk membetulkan postur pushup.

"Memang ada saya injak, tapi dengan terukur. Itu di bagian bokong, satu kali. Enam-enamnya dapat semua," kata Faril.

Menurut keterangan Faril, hukuman itu ia berikan pada 16 November 2021 lalu.

Sedangkan HN baru menjalani operasi pada 9 Januari 2022.

Faril menduga ada oknum yang ingin memperkeruh suasana.

Dipaksa meski Tidak Kuat

Sementara itu kakak HN yakni L (17) menjelaskan bahwa hukuman itu terjadi karena adiknya saat itu telat gara-gara mampir beli masker.

"Kejadiannya bulan November 2021 lalu. Waktu dia masuk sekolah lupa beli masker, jadi beli masker dulu kemudian saat datang ke sekolah rupanya sudah telat. Ada kepala sekolahnya nunggu, adik saya dihukum sama empat siswa lain disuruh push up 100 kali," kata L, Jumat (11/2/2022).

HN yang menderita penyakit maagh sempat izin berhenti karena tidak kuat lagi seusai pushup beberapa kali.

"Adik sudah tidak kuat lagi tapi dipaksa sampai seratus kali push up, kemudian bagian belakang tubuhnya diinjak oleh kepala sekolahnya waktu itu, " ujar L.

L menjelaskan, rasa sakit dari hukuman tersebut semakin lama semakin bertambah parah.

"Dia ini luka campur sakit di perutnya usai kejadian itu makanya dia langsung di operasi, ini ususnya luka ususnya keluar. Kondisinya sangat parah dan dirawat di RSUD Bari. Kami sudah buat laporan di Polrestabes Palembang," pungkas L. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pengakuan Kepsek SMP di Palembang Disebut Lakukan Kekerasan ke Siswa Angkat bicara dan Tak Sanggup Pushup, Siswa SMP di Palembang Diduga Dianiaya Oknum Kepsek, Terpaksa Operasi Perut

Berita lain terkait

Halaman