Untuk Biaya Kebersihan
Ryan, dalam kesaksiannya itu menyebut bahwa uang yang dibayarkan diperuntukkan untuk kebersihan.
Di sana, ada pengurus yang melakukan bersih-bersih dan itu akan dibayar oleh para narapidana.
Kemudian, Ryan kembali menjawab pertanyaan hakim terkait uang sewa kamar.
"Ada yang bayar Rp 2 juta, ada yang Rp 1 juta," beber Ryan.
"(Bayaran itu) seterusnya sampai pulang. Sekali bayar saja," sambungnya.
Namun, Ryan mengaku tidak tahu apa yang didapat dari hasil pembayaran itu.
Pasalnya, kamar-kamar berbayar itu tertutup rapat dengan triplek.
Sayangnya, saat pertanyaan itu sedang mengemuka, jaringan antara Lapas Kelas I Tangerang di mana Ryan berada dan PN Tangerang di mana jalannya sidang terputus.
Sehingga pertanyaan terkait jual beli kamar tak lagi dilajutkan oleh majelis hakim. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Kompas.com yang berjudul Terungkapnya Praktik Jual Beli Kamar di Penjara, dari Lapas Cipinang hingga Tangerang dan Pengakuan Napi Lapas Tangerang, Bayar Rp 5.000 Per Minggu untuk Tidur di Aula, Rp 2 Juta di Kamar