Kecelakaan Maut di Bantul

Terpental Keluar saat Kecelakaan di Imogiri, Danarto Merangkak Masuk Bus Cari Istri dan 2 Anaknya

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danarto, korban kecelakaan bus yang dirawat di PKU Muhammadiyah Bantul. Danarto berusaha menyelamatkan keluarganya meskipun dirinya sendiri mengalami luka parah.

Merangkak Masuk Bus

Kecelakaan maut bus GA Trans di Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Minggu (6/2/2022). Sebanyak 13 penumpang tewas.

Danarto bercerita, saat kecelakaan terjadi, dirinya duduk di samping kursi sopir.

Sedangkan anggota keluarganya yang lain duduk di belakangnya.

"Waktu benturan saya terlempar dari bus, masuk selokan," cerita Danarto saat ditemui di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2/2022) pagi.

Saat terpental keluar, Danarto diketahui mengalami luka di kepala, kaki, tangan, hingga punggungnya.

"Saya bisa berdiri, langsung cari istri dan anak-anak saya. Saya merangkak mencari kedua anak saya di dalam bus. Darah masih bercucuran," ungkap Danarto.

Dengan usahanya yang gigih, Danarto berhasil menyelamatkan kedua anaknya Elsa Ramadani (12) dan Aliya Dwi Oktavia (7) serta istrinya Sri Rahayu (35).

Danarto bercerita, ibu mertuanya juga berhasil ia selamatkan meski mengalami luka parah di tangan.

Berikut daftar korban tewas yang saat ini diketahui:

RS PKU Bantul

1. Feriyanto (38), sopir bus warga Skip Kadipiro Solo

2. Sella (20) warga Mulyadi Kedungrejo Sukoharjo

3. Puji (45) warga Mulyadi Kedungrejo Sukoharjo

4. Refan (10) warga Mulyadi Kedungrejo Sukoharjo

5. Larmin (55) warga Mulyadi Kedungrejo Sukoharjo

RSUD Panembahan Senopati Bantul

1. Sri Wahyudi (55) warga Mranggen, Polokarto Sukoharjo

2. Iswanti warga Mranggen, Polokarto Sukoharjo

3. Ny. Sumitro warga Mranggen, Polokarto Sukoharjo

4. Sumarno warga Mranggen, Polokarto Sukoharjo

5. Afiyana (13) warga Mranggen, Polokarto Sukoharjo

6. Sarsini warga Mranggen, Polokarto Sukoharjo

7. Sugiyono warga Mranggen, Polokarto Sukoharjo

RS Nur Hidayah

1. Paryono/Kasinem (70) Kedungrejo, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo

Tak Ada Bekas Rem

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menyampaikan, tampak tidak ada bekas bus melakukan pengereman.

"Kita lihat di sini kan terakhir tidak ada jejak pengereman, itu fakta. Kenapa kok enggak ada? itu nanti dianalisa baru bisa ketahuan," kata Soerjanto.

Diketahui polisi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (7/2/2022).

Soerjanto juga menyampaikan bahwa jalan yang dilalui oleh bus pariwisata tersebut tergolong ekstrem.

"Jadi, di lokasi ini nanti kami akan detailkan ukur dari geometri jalannya, nanti kami hitung kalau memang geometrinya cukup ekstrem untuk bus besar, kami akan rekomendasikan seperti di Dieng," terang dia.

Soerjanto merekomendasikan agar ke depannya perjalanan yang melalui jalur ekstrem menggunakan kendaraan yang lebih kecil.

Potret Penampakan Bus

Bus sendiri sempat mandek di lokasi kecelakaan dalam beberapa waktu. 

Namun, AKBP Ihsan menyatakan evakuasi bus telah berlangsung malam tadi. 

"Terkait evakuasi kendaraan, malam ini kita evakuasi karena kondisinya rawan terjadi kecelakaan yang baru. Malam ini juga kita pastikan evakuasi," ujarnya. 

Bus pariwisata terlibat kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang. (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)

Terlihat di sana bus yang hancur di sisi depan dan kanannya. 

Armada di samping kanan bus bahkan penyok dan terbuka di bagian atasnya.

Bejo (65), saksi mata di lokasi mengaku tak bisa melupakan kejadian yang disaksikannya itu. 

Kecelakaan Bus Pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022). (KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Pasalnya, dirinya berada cukup dekat dengan lokasi kejadian. 

Bejo, yang saat itu bekerja sebagai juru parkir di sana mengaku mendengar suara keras saat kejadian. 

Karena posisinya yang cukup dekat, dirinya juga terkena serpihan kaca dan batu imbas dari kecelakaan.

Sebuah bus pariwisata rusak parah setelah mengalami kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang. (Tribun Jogja/Miftahul Huda)

“Ini (kaki) agak memar sedikit terkena pecahan lampu dan batu. Jarak saya dengan bus kecelakaan cukup dekat,” ujar dia. 

Melihat kecelakaan itu, dirinya mengaku tak kuat karena tragedi ini disebut tragedi paling memilukan di dalam hidupnya. 

“Saya lihat korbannya sudah tidak kuat, tidak tega. Suara tangisan dan jeritan terdengar keras. Banyak warga yang kemudian datang menolong,” ujar warga Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri ini.

Bahkan, setelah dia menghampiri lokasi, dia sempat menghindar beberapa saat karena syok. 

Meski begitu, dia tetap kembali lagi untuk membantu evakuasi korban. 

“Saat itu saya tidak kuat melihat korban, makanya pulang dulu, mandi. Baru naik lagi,” ujarnya.

“Sebelumnya juga ada yang nyaris kecelakaan, tetapi akhirnya selamat.”

“Sudah beberapa kali kecelakaan di kawasan ini.” (TribunWow.com/Anung/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jogja yang berjudul Cerita Jukir Bukit Bego, Lemas Lihat Korban dan Terkena Pecahan Lampu Bus, Kisah Danarto Korban Selamat Laka Bus di Imogiri, Bercucuran Darah Merangkak Mencari Kedua Anaknya dan Berikut Daftar 13 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Maut Bus Pariwisata

Halaman