TRIBUNWOW.COM - Munir Alamsyah (53), mantan guru honorer di SMPN 1 Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini bisa bernapas lega seusai gajinya dibayar.
Selama 24 tahun, Munir memperjuangkan gaji Rp 6 juta sebagai bayaran dua tahun ia mengajar di sekolah tersebut.
Setiap hari ia mendatangi sekolah untuk menagih gajinya namun selalu tak membuahkan hasil.
Hingga akhirnya, ia nekat membakar gedung sekolah tersebut.
Lantas, siapa sosok Munir?
Kerabat Munir, Iip Syarif menyebut mantan guru honorer itu hidup serba kekuarangan.
Bahkan, selama ini Munir tak memiliki rumah dan tinggal di masjid.
"Kang Munir tidak punya rumah, selama ini diam di masjid sebagai marbot masjid, punya kamar kecil," terangnya, dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (30/1/2022).
Baca juga: Akhir Nasib Munir setelah Dibui dan Gaji Rp 6 Juta Tak Dibayarkan 24 Tahun, Sempat Bakar Sekolah
Baca juga: Ungkit Kasus Munir, Refly Harun Harap Listyo Sigit Bongkar Penembakan 6 Laskar FPI: Jauh Lebih Mudah
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Munir kerap dibantu keluarga.
Tak jarang Munir juga terpaksa mencuri ikan di kolam depan masjid milik saudaranya.
"Dia orangnya cerdas, sangat cerdas dulu lulusan SMA 1 Garut. Kita tahu pada masa itu sekolahnya merupakan sekolah terbaik," ungkap Iip.
Setelah lulus SMA, Munir melanjutkan pendidikan di IKIP Bandun pada 1988.
Ia mengambil jurusan Matematika.
Namun, karena tak mampu membayar biaya kuliah, Munir akhirnya drop out (DO).
"Munir ditinggal mati oleh ibunya, kemudian ayahnya menikah lagi, bisa dibayangkan bagaimana kondisinya saat itu," jelas Iip.
Tak lama berselang ayah Munir pun meninggal.
Sejak saat itulah kehidupan Munir tak menentu.
Menurut Iip, Munir mengajar Fisika di SMPN 2 Cikelet pada 1996 hingga 1998.
Nahas, gaji Rp 6 juta yang menjadi hak Munir tak dibayarkan selama 24 tahun.